Soko Kreatif

Jumbo Tembus 3 Juta Penonton dalam dua Minggu Tayang, Hasil Kolaborasi Kemenekraf dan InJourney

InJourney menunjukkan perannya sebagai agent of development UMKM, IP lokal, serta komunitas di industri seni dan budaya dalam pertumbuhan ekonomi kreatif.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
15 April 2025

Karakter film animasi 'Jumbo' di Candi Prambanan menarik perhatian para pengunjung pada masa libur Lebaran 2025. (Dok. InJourney)

SOKOGURU, JAKARTA- Dalam dua minggu penayangan sejak diluncurkaan, Film animasi Jumbo sudah menembus 3 juta penonton. Hal itu mencetak sejarah baru dan Jumbo pun dinobatkan sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa.

Sambutan positif dari penonton, media, akun film, hingga sesama sineas diberikan kepada film yang mengangkat cerita tentang petualangan itu.

Film tersebut mendapat dukungan dari kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam promosinya.

Demikian disampaikan Komisaris Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Triawan Munaf, dalam keterangan resmi Kementerian BUMN, Senin, 14 April 2025.

“Capaian itu, sekaligus menjadikan Jumbo sebagai barometer baru bagi film animasi Indonesia, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi industri animasi nasional,” ujarnya.

Baca juga: Film ‘Jumbo’ Tembus 2 Juta Penonton, Rano Karno: Ini Bukti Anak Bangsa Bisa!

Lebih lanjut, Triawan mengungkapkan, pencapaian itu tak hanya membanggakan dunia perfilman animasi Indonesia, namun menjadi bukti bahwa karya anak bangsa mampu mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat.

“Kami percaya bahwa kemajuan sektor pariwisata tak bisa dilepaskan dari kekuatan cerita dan karya yang kreatif seperti Jumbo,” imbuhnya.

Untuk itu, sambung Triawan, pihaknya berharap kesuksesan itu menjadi awal dari langkah yang lebih besar dalam membawa Indonesia ke panggung dunia melalui pariwisata dan kreativitas yang tanpa batas.

Sementara itu, Founder dan CEO Group Visinema, Angga Dwimas Sasongko, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada InJourney yang terus hadir dalam setiap perjalanan Jumbo.

“Saya membayangkan kapan bandara Indonesia bisa diisi IP Lokal Indonesia, ternyata InJourney dapat mewujudkannya di bandara-bandara besar yang dikelolanya,” katanya di sela nonton bareng (nobar) Jumbo bareng Besties InJourney, Minggu, 13 April 2025. 

Baca juga: ‘Jumbo’ Siap Tayang Saat Lebaran dan di 17 Negara, Bukti Karya RI Tembus Pasar Global

"Selayaknya InJourney yang memajukan sektor pariwisata Indonesia, kami juga berjuang untuk Indonesia melalui cerita-cerita animasi Indonesia," imbuh Angga. 

Dengan capaian tersebut, lanjutnya, Jumbo menjadi animasi terbesar di Asia Tenggara karena penonton Indonesia dan dukungan berbagai pihak salah satunya kolaborasi Jumbo dan InJourney.

Di kesempatan yang sama, produser Jumbo, Anggia Kharisma, mengatakan, baginya film untuk semua kalangan itu merupakan perjalanan yang luar biasa baginya dan Visinema Group.

“Kami menghadirkan konten untuk anak-anak dan keluarga Indonesia sepenuh hati dan Jumbo ini adalah bentuk surat cinta kami untuk anak-anak Indonesia dan anak-anak di dalam diri kita.

Dirinya berharap perjalanan film animasi tersebut dan teman-temannya dapat memeluk hati penonton dan menjadi ruang diskusi serta refleksi bagi penontonnya.

Baca juga: Beri Pengalaman Mudik Menyenangkan, Kemenekraf-PT KAI Luncurkan Karakter Komik Lokal

"Terima kasih atas bantuan dan dukungan InJourney untuk bersama-sama menJumbokan Indonesia ke mata dunia,” ujarnya.

 

Kolaborasi 420 kreator Indonesia

Sebagai informasi, film animasi Jumbo merupakan hasil kolaborasi dari 420 kreator Indonesia yang digarap selama lima tahun sejak 2019.

Sutradara sekaligus penulis naskah adalah Ryan Adriandhy menyebut film ini sebagai bentuk dedikasi anak bangsa dan ditujukan untuk memperkuat industri animasi Indonesia.

Di sisi lain, Direktur Utama InJourney, Maya Watono, mengatakan, pihaknya mengucapkan selamat atas kesuksesan Jumbo. Diharapkan kesuksesan film animasi itu mendorong hadirnya film-film animasi karya anak bangsa lainnya.

"InJourney Group berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan industri film animasi, dan juga industri ekonomi kreatif secara keseluruhan.

"Kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari perjalanan kebangkitan industri animasi di Tanah Air,” tutupnya.

Seperti diketahui, InJourney bersama anak usahanya mendukung  Jumbo sebagai IP (intellectual property) lokal karya anak bangsa di industri perfilman animasi.

InJourney, katanya lagi, berperan sebagai agent of development untuk senantiasa terus mendorong UMKM produk lokal, IP lokal, serta komunitas-komunitas di industri seni dan budaya dalam rangka mendorong penguatan dan pertumbuhan ekonomi kreatif.

“Dengan kekuatan ekosistem di sektor aviasi dan pariwisata yang terintegrasi dari hulu ke hilir, kami mengoptimalisasi aset-aset yang kami kelola untuk memberikan ruang dan wadah bagi industri kreatif dalam berkarya,” ujarnya.

Hal itu dilakukan dalam rangka mendorong dan menumbuhkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia.

Bersinergi dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf)  inisiatif itu bertujuan mendorong industri kreatif Indonesia.

Dukungan diberikan dengan menghadirkan karakter Jumbo berupa balon raksasa setinggi 10 meter di sejumlah lokasi strategis.

Pada masa libur lebaran, karakter tersebut ada di Candi Prambanan hingga bandara-bandara yang dikelola InJourney Airports, termasuk Soekarno-Hatta, Juanda, dan Yogyakarta.

Aktivitas menarik seperti balon raksasa Jumbo, zona interaktif, hingga reading corner disediakan untuk menghibur sekaligus mengedukasi anak-anak.

“Kolaborasi menjadi salah satu cara bagi kami dalam mendorong ekonomi kreatif di Indonesia terlebih dalam upaya untuk menciptakan economic value added dan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar. (SG-1)