DALAM upaya mendorong perkembangan industri kerajinan di Yogyakarta, Sugiharti Mulya Handayani, istri Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, dilantik sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta untuk periode 2024-2025.
Pelantikan ini dilakukan oleh Ketua Harian Dekranasda DIY, GKBRAA Paku Alam, pada Selasa (11/6) di Griya UMKM.
Sugiharti mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dan berterima kasih kepada pendahulunya, Atik Wulandari, yang telah mendukung Dekranasda selama satu tahun terakhir.
Baca juga: HUT ke-77 Pemkot Yogyakarta: Semangat Pembangunan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan
Ia mengharapkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk memastikan eksistensi dan keberlanjutan Dekranasda serta industri kerajinan di Kota Yogyakarta.
"Sebagai kota wisata, seni, dan pendidikan, Yogyakarta memiliki potensi pasar yang luas bagi produk kerajinan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," ujar Sugiharti.
Ia menambahkan bahwa perkembangan teknologi, keterbukaan informasi, dan perubahan gaya hidup memberikan peluang besar bagi kemajuan industri kerajinan di kota ini.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam mengembangkan industri kerajinan.
Baca juga: Bakpia Kurnia Sari: Perjalanan Sukses UMKM Yogyakarta yang Mendunia
Ia mengingatkan agar para perajin tetap memegang teguh nilai-nilai budaya adiluhung Yogyakarta.
"Harapan kami adalah kepengurusan baru ini dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasi untuk kemajuan industri kerajinan di Kota Yogya," kata Sugeng sebagaimana dikutip situs Pemkot Yogyakarta, Selasa (11/6).
Sugeng juga menekankan bahwa perajin dan pelaku usaha harus bisa menjawab permintaan dan kebutuhan pasar.
Dengan tetap menjaga ciri khas Kota Yogyakarta dan tradisi yang ada, diharapkan produk kerajinan dapat menciptakan citra dan nilai yang khas.
GKBRAA Paku Alam, Ketua Harian Dekranasda DIY, menyatakan bahwa Dekranasda memiliki peran penting dalam menjaga dan mengembangkan kerajinan tradisional.
Baca juga: Miliki UMKM, Kelurahan Purwokinanti Mewakili Kota Yogyakarta Ikuti Lomba Tingkat DIY
"Salah satu tantangan besar adalah pengolahan sampah. Kami mendorong inovasi produk kerajinan yang mengedepankan konsep reduce dan recycle," jelasnya.
Inovasi ini tidak hanya memberikan nilai tambah pada sampah, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan dukungan berbagai pihak dan fokus pada inovasi serta pelestarian budaya, Dekranasda diharapkan dapat terus mengembangkan industri kerajinan di Yogyakarta, menjadikan kota ini sebagai pusat kerajinan yang unggul dan berkelanjutan. (SG-2)