SOKOGURU, JAKARTA- Menghabiskan akhir pekan dengan menyaksikan pameran olahraga ekstrem, wisata outdoor penuh petualangan menjadi tujuan para pengunjung datang ke pameran tahunan Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2025, di Hall B Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu, 3 Mei 2025.
Terlebih bagi pecinta adventure sports dan lifestyle terlihat penuh antusias ingin mencoba atraksi yang ada di area pameran.
Sejak pagi hari, pengunjungi sudah berdatangan untuk menikmati beragam aktivitas interaktif, kompetisi seru, serta belanja perlengkapan petualangan dengan diskon besar-besaran.
Baca juga: Pameran Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2025 Dibuka, Targetkan Nilai Transaksi Capai Rp9,6 miliar
Di hari kedua pameran, tiga kompetisi utama dihadirkan yakni pertama, Mermaid Competition yang menampilkan pesona dan ketangkasan bawah air.
Kedua, BMX National Bunny Hop Competition yang mempertontonkan adu skill dan adrenalin para atlet sepeda, serta ketiga, Tactical Double Weapon Competition yang menantang kecepatan dan strategi para peserta airsoft.
Kompetisi ini diikuti oleh peserta internasional mulai dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, hingga US. Ketiganya sukses menarik kerumunan penonton dan membangun semangat kompetisi khas dunia petualangan.
Baca juga: DXI 2025 Siap Digelar, Hadirkan Inovasi dan Kolaborasi Lintas Hobi
Selain itu, sesi talk show yang menghadirkan para narasumber inspiratif dari brand ternama, profesional industri outdoor, serta komunitas petualangan juga menjadi daya tarik tersendiri.
Topik-topik menarik seperti Scientific Diving oleh Fishering Diving Club IPB; Perempuan di Dunia Petualang oleh Nunung Hasan. Ia adalah Instruktur Perempuan Padi Pertama di Indonesia.
Kemudian ada Satya Winnie (Paraglider, Scuba Instructor Padi, Mountaineer) dan Farwiza (Forest Conservationist dan Scuba Instructor); Sudut Pandang Baru Peluang Bumi oleh Didi Kaspi dan Ramon Y Tungka dari National Geographic Indonesia dan Saya Pilih Bumi.
Baca juga: Wisata Sawah di Jantung Kota Bandung, Gagasan Segar dari Wali Kota Farhan
Lalu ada Extreme Lifestyle Supermoto oleh Komunitas Naikmotor.com; hingga cerita adrenalin paralayang oleh Federasi Aero Sport Indonesia.
Semuanya dibahas tuntas dalam pameran yang mengusung tema #Dare to Xplore: Extreme Beauty Indonesia itu.
Para pakar tersebut memberikan wawasan baru sekaligus memperkuat koneksi antara pelaku industri dan publik.
Project Manager DXI 2025, Irfant Rifani, mengatakan, DXI 2025 bukan sekadar pameran, tapi juga panggung bagi para penggiat diving, outdoor dan adventure lifestyle dari seluruh Indonesia.
“Kita melihat semangat luar biasa dari para peserta kompetisi, komunitas, hingga pengunjung yang terus berdatangan sejak pagi,” ujarnya.
Tak kalah seru, area penjualan perlengkapan diving, overland, dan outdoor gear diserbu pengunjung berkat promo besar-besaran yang ditawarkan, dengan diskon hingga 70% dari brand-brand ternama.
Penawaran khusus dari BRI sebagai Official Bank Partner pun jadi favorit. Pengunjung cukup menggunakan produk BRI untuk mendapatkan harga tiket masuk hanya Rp1, promo yang sangat diminati sejak hari pertama.
Banyak pengunjung juga terlihat aktif menggunakan DXI Passport, sebuah program gamifikasi yang mengajak pengunjung mencoba berbagai aktivitas seru di area pameran.
Mereka yang berhasil mengumpulkan stempel dari minimal 3 area aktivitas seperti Scuba Experience, Airsoft, Test Ride, Paragliding, Professional Diver Corner, dan BMX, berkesempatan memenangkan lucky draw harian.
DXI 2025 turut didukung oleh berbagai mitra strategis, di antaranya BRI sebagai Official Mobile Banking Partner yang memberikan promo transaksi menarik, Telkomsel, dan Bright Store.
Campervan BASECAMP X AUTO. (Dok. Sokoguru/Rosmery)
Selain menikmati kompetisi, mencoba pengalaman atraksi, pengunjung juga mengantre mencoba masuk ke campervan di area pameran. Campervan milik BASECAMP X AUTO, misalnya, selalu dilongok pengunjung, terutama interior di dalamnya. Terdapat tempat tidur, kamar mandi, dapur.
Menurut Marketing Manager BASECAMP X AUTO, Rudy Heart, campervannya merupakan merek dari Australia, namun dirakit di Tiongkok.
“Di luar harga mobil, harganya campervan kami ada di kisaran Rp300-an juta. Ini bisa untuk empat orang,” ujarnya.
Sementara itu, tidak jauh dari tenant Rudi, ada Fannie Ferdiansyah yang akrab disapa Lulu, pemilik Madlife asal Bandung. Lulu juga membuat karoseri campervan sesuai bujet konsumennya.
“Semua mobil bisa. Tidak cuma jeep. Mobil kecil juga bisa, misalnya cuma pasang tendanya,” ujarnya. (Ros/SG-1)