Soko Kreatif

15 IKM Olahan Kelapa dan Tenun Kain Dapat Pendampingan dari Kemenperin

Keberadaan IKM memiliki peranan penting dalam memperkuat perekonomian nasional, terutama dalam perluasan kesempatan berusaha dan bekerja hingga ke pelosok daerah.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
04 Juli 2024
Do. Kemenperin

BELUM lama ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kecil, Menengah dan dan Aneka  (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengadakan pendampingan teknis kepada wirausaha baru (Wub) IKM Olahan Kelapa di Lombok Timur serta Kegiatan Pendampingan Teknis Produksi dan Pewarnaan Alam Wub  IKM Tenun di Lombok Tengah. 

 

Dalam kegiatan itu Ditjen IKMA menggandeng Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia dan Pemerintah Daerah Provinsi NTB, serta Pemerintah Kabupaten di Provinsi NTB melalui Dinas yang membidangi industri. Kegiatan yang berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu diikuti oleh 15 IKM untuk setiap komoditas.

 

“Kain Tenun merupakan salah satu wastra Indonesia yang dikenal sebagai kekayaan warisan budaya dan juga menjadi salah satu ikon di Lombok Tengah. Selain tenun, NTB juga memiliki potensi komoditas kelapa karena merupakan salah satu provinsi penghasil kelapa,” jelas Direktur Jenderal IKMA Reni Yanita di Jakarta, Selasa (2/7).

 

Baca juga: Kemenperin Jaring Desainer Muda Berbakat dan Berkelanjutan Lewat IFCA 2024

 

Menurutnya,  area produksi kelapa paling potensial di wilayah NTB terletak di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur.   Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi NTB, lanjutnya,  luasan panen kelapa di wilayah Kabupaten Lombok Timur mencapai 9.060. 

 

Jumlah produksi yang tinggi itu menjadikan kelapa sebagai komoditas yang memiliki potensi ekspor dan dapat mendatangkan devisa sehingga layak dijadikan salah satu sumber perekonomian nasional.

 

Kelapa dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang memiliki nilai jual tinggi. Agar dapat meningkatkan nilai tambahnya, perlu dilakukan pengembangan produk kelapa yang bernilai ekonomi, salah satunya minyak goreng kelapa dan VCO, melalui pemberdayaan kelompok IKM di Kabupaten Lombok Timur. 

 

Baca juga: Gandeng Pemerintah Daerah, Balai Kemenperin Fasilitasi Pemberian Sertifikat TKDN-IK

 

Minyak goreng kelapa juga menjadi alternatif di tengah tingginya harga minyak sawit, selain itu memiliki kekhasan aroma dan rasa yang lebih harum dan lebih bening.

 

Selain mendapatkan pendampingan, para peserta yang mayoritas merupakan perempuan juga mendapatkan fasilitasi mesin peralatan produksi olahan kelapa dan tenun. 

 

Adapun fasilitasi mesin peralatan diberikan kepada satu kelompok dari Kabupaten Lombok Tengah, terdiri satu set alat tenun gedogan dan tiga kelompok dari Kabupaten Lombok Timur, terdiri dari satu set mesin peralatan pembuat minyak goreng kelapa.

 

Reni  menyampaikan bahwa pemerintah, baik pusat maupun daerah, terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan keberlangsungan usaha pelaku IKM. 

 

Keberadaan IKM memiliki peranan penting dalam memperkuat perekonomian nasional, terutama dalam perluasan kesempatan berusaha dan bekerja hingga ke pelosok daerah.

 

 “Oleh karena itu, kami terus menggelar berbagai program pelatihan untuk terus meningkatkan jumlah populasi WUB IKM, baik yang baru merintis bisnis maupun yang telah menjalankan usahanya agar dapat naik kelas,” ujar Reni.

 

Kolaborasi Kemenperin bersama Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia merupakan bentuk komitmen dalam memperjuangkan pemberdayaan perempuan melalui kolaborasi dengan para pelaku pembangunan untuk mengakselerasi perwujudan perempuan berdaya guna mendukung tujuan pembangunan nasional.

 

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini dan diharapkan pembinaan komoditas IKM tenun dan olahan kelapa tidak hanya sampai disini, tetapi terus ditindaklanjuti pembinaannya sehingga IKM dapat terus berdaya saing”, tutupnya.

 

Kemenperin secara progresif meningkatkan jumlah populasi wirausaha baru Industri Kecil, dan Menengah (IKM). Sebagai campaign manager Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GN BBI) 2024 di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB ), Kemenperin telah menjalankan beberapa program.

 

Program tersebut di antaranya  pelatihan untuk terus meningkatkan jumlah populasi wirausaha baru (Wub) IKM di provinsi tersebut, khususnya perajin tenun dan pengolah gula kelapa, baik yang sedang merintis maupun telah menjalankan usahanya agar dapat naik kelas. (SG-1)