KoperasiMerahPutih

Potensi Kerugian Rp1,2 Triliun Akibat Beras Impor dan Kopdes Merah Putih Diminta Jualan Beras 

Kopdes Merah Putih resmi jadi penyalur beras SPHP. Bapanas pastikan stok nasional aman dengan harga stabil Rp12.500–Rp13.500/kg di seluruh Indonesia..

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
31 Agustus 2025
<p>Bapanas gandeng Kopdes Merah Putih untuk distribusi beras SPHP. Stok 3,9 juta ton dijamin aman, harga beras stabil, dan akses masyarakat makin mudah. foto bulog.</p>

Bapanas gandeng Kopdes Merah Putih untuk distribusi beras SPHP. Stok 3,9 juta ton dijamin aman, harga beras stabil, dan akses masyarakat makin mudah. foto bulog.

SOKOGURU - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan menjadi satu di antara saluran utama dalam distribusi beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

Kehadiran Kopdes Merah Putih diharapkan semakin memperluas akses masyarakat terhadap beras dengan harga terjangkau sekaligus menjaga kestabilan harga pangan.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa begitu gerai sembako Kopdes Merah Putih mulai beroperasi, koperasi ini akan langsung mendapatkan prioritas untuk menjual beras SPHP.

“Koperasi Desa Merah Putih, begitu sudah siap gerainya, maka sudah bisa langsung jualan beras SPHP. Jadi langsung menjadi outlet, itu salah satu privilege bagi Kopdes Merah Putih,” ujar Arief dalam rapat konsolidasi Kopdes/Kelurahan Merah Putih se-Jawa Tengah di Semarang belum lama ini.

Beras Impor

Pada tahun 2025, pemerintah tidak memberikan penugasan impor beras kepada Bulog dan fokus pada penyerapan beras petani lokal untuk menjaga kemandirian pangan. 

Meski begitu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya sisa impor beras di awal tahun 2025, yang kemudian dikonfirmasi Bulog tidak terkait penugasan resmi dari pemerintah. 

Stok beras Bulog per 20 Agustus 2025 adalah 3,1 juta ton, dengan sebagian besar merupakan beras dalam negeri, sementara stok beras impor lama masih ada namun jumlahnya kecil. 

Sisa Impor Awal 2025

Meskipun ada kebijakan penutupan keran impor, BPS mencatat adanya sisa impor beras pada Januari-Februari 2025 sebesar 95,94 ribu ton. Impor ini tidak berasal dari penugasan Bulog. 

Per 20 Agustus 2025, stok beras Bulog tercatat mencapai 3,1 juta ton, yang sebagian besar adalah beras dalam negeri. Terdapat juga sejumlah kecil beras impor di dalamnya. 

Ada potensi kerugian negara hingga Rp1,2 triliun akibat beras impor sisa di gudang mitra Bulog yang terancam dibuang karena penurunan mutu dan tidak layak konsumsi. 

Stok Beras Nasional Aman

Arief memastikan stok beras pemerintah dalam kondisi mencukupi. Jika ada daerah yang mengalami kekurangan, Bulog setempat siap menyalurkan cadangan.

“Realisasi distribusi beras SPHP sudah mencapai 82 ribu ton ke berbagai kanal, termasuk pasar tradisional, ritel modern, hingga Kopdes Merah Putih. Stok pemerintah masih sangat besar, sekitar 3,9 juta ton,” jelasnya.

Berdasarkan data Bapanas, produksi beras hingga September 2025 diperkirakan mencapai 28 juta ton, dengan surplus sekitar 5 juta ton terhadap kebutuhan konsumsi nasional.

Harga Beras SPHP di Berbagai Wilayah

Bapanas juga menetapkan harga beras SPHP yang disesuaikan dengan wilayah distribusi:

Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, Sulawesi: Rp12.500/kg

Sumatera (kecuali Lampung & Sumsel), NTT, Kalimantan: Rp13.100/kg

Maluku & Papua: Rp13.500/kg

Dengan hadirnya distribusi melalui Kopdes Merah Putih, Bapanas berharap masyarakat semakin mudah mendapatkan beras SPHP dengan harga stabil, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. (*)