KoperasiMerahPutih

Koperasi Kelurahan Merah Putih Tukangkayu Diluncurkan, Menkop: Mampu Kembangkan Produk Gula dan Kopi

Fitur Koperasi Desa sudah ditambahkan di aplikasi Jaga Desa. Saat bangunan fisik, SDM selesai, digitalisasi siap, mitigasi risiko dan pengawasan bisa berjalan.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
10 Desember 2025
<p>Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono meluncurkan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Tukangkayu sekaligus melakukan peninjauan gerai dan melakukan transaksi pembelian di gerai sembako, di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, 9 Desember 2025. (Dok. Kemenkop)</p>

<p> </p>

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono meluncurkan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Tukangkayu sekaligus melakukan peninjauan gerai dan melakukan transaksi pembelian di gerai sembako, di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, 9 Desember 2025. (Dok. Kemenkop)

 

SOKOGURU, BANYUWANGI- Integrasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) dalam aplikasi Jaga Desa menjadi pondasi operasional KDKMP yang modern dan akuntabel. 

Koperasi akan mengelola berbagai unit usaha, mulai dari gerai sembako, apotek, klinik, gudang, hingga lembaga keuangan mikro, dengan standar ritel modern agar manfaat ekonomi kembali kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono saat meluncurkan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Tukangkayu di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, 9 Desember 2025.

Baca juga: Libatkan Kampus, Menkop sebut Peran Gen Z Dapat Membawa Kopdes Merah Putih Lebih Modern

Menkop juga meninjau gerai sekaligus melakukan transaksi pembelian di gerai sembako tersebut.

"Saya mengapresiasi Koperasi Kelurahan Merah Putih Tukangkayu yang sudah memiliki produk lokal yang dijual seperti gula dan kopi," katanya, dalam keterangan resmi Kementerian Koperasi (Kemenkop), Rabu, 10 Desember 2025. 

Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo, Tenaga Ahli Komisi VI DPR-RI Muhammad, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Jawa Timur Endy Alim Abdi Nusa, dan Ketua KKMP Tukangkayu Imam Maskun.

Baca juga: Magang Pengurus Kopdes Merah Putih Batch Pertama Dimulai di Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq Ciwidey

Lebih lanjut, Menkop menegaskan, aplikasi Jaga Desa sudah menambah fitur di dalamnya, yaitu Koperasi Desa, sehingga ketika urusan bangunan fisik dan SDM selesai, digitalisasi juga sudah siap, siap operasional, maka proses mitigasi risiko dan pengawasan yang bisa berjalan. 

"Itu yang nantinya membuat operasionalisasi Kopdes bisa berjalan dengan baik," imbuh Ferry.

Bahkan, sambungnya, memastikan bahwa Kopdes akan dikelola secara modern, baik itu gerai sembako, apotek dan klinik desa, gudang, lembaga keuangan mikro, hingga sarana transportasi.

Baca juga: Menkop Ferry: Lewat Aplikasi Jaga Desa Sinergi, Kejagung Perkuat Tata Kelola Kopdes Merah Putih

"Ini menjadi bukti, ketika masyarakat diberi akses permodalan, dibuatkan badan usahanya, dengan arena bisnis yang adil, maka potensi masyarakat desa dan kelurahan di Banyuwangi bisa berkompetisi secara sehat dengan pelaku usaha yang lain," tambahnya.

Lebih dari itu, Menkop meyakini, keberadaan Kopdes Merah Putih juga nantinya bisa membantu keberadaan warung-warung, UMKM yang ada, pasar tradisional, dan sebagainya. 

"Karena, Kopdes bisa mendapatkan harga-harga yang khusus, hasil kerja sama dengan banyak BUMN," ucapnya.

Menkop menyebutkan, Kopdes akan menjual gas elpiji 3 kilogram dengan harga agen dengan jumlah tabung yang semakin banyak. Begitu juga dengan penjualan pupuk bersubsidi dan minyak goreng subsidi.

"Maka, saya ingin mendorong para pelaku UMKM di Banyuwangi untuk membangun industri kecil yang nanti hasil produksinya akan dijual di gerai-gerai sembako Kopdeskel," papar Menkop.

Dalam hal itu, para pelaku UMKM juga dapat mengangkat hasil produk lokal. 

"Kita produksi sendiri, dibiayai sendiri, jual sendiri. Ini yang kita maksud dengan kedaulatan ekonomi. Bukan barang dari impor, tapi ini produk hasil sendiri," tegasnya.

Sebab itu, Menkop menyebut, Kopdes Merah Putih juga harus menyesuaikan diri dengan potensi yang dimiliki desanya, seperti kuliner, kerajinan, dan sebagainya.

"Yang pasti, nantinya, gerai sembako milik Kopdes akan dikelola secara modern. Misalnya, tokonya terang, dingin, bersih, dengan produk yang dijual banyak macamnya. Upayakan, barang-barang yang dijual disini adalah hasil UMKM di Banyuwangi," tutupnya. (SG-1)