SOKOGURU, KARAWANG - Koperasi Merah Putih di Karawang, Jawa Barat, hingga kini belum beroperasi meski 2.552 pengurus telah dikukuhkan.
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh pun langsung mengumpulkan pengurus untuk pembinaan di Aula Husni Hamid.
Aep menegaskan bahwa keberadaan koperasi desa ini sangat penting untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Ia juga mengaku telah mendorong pengurus Kopdeskel Merah Putih agar segera berjalan efektif.
Baca Juga:
Pembinaan dilakukan sejak tingkat dapil dan diperkuat dengan kegiatan bersama narasumber dari Provinsi Jawa Barat, Kejaksaan, hingga Polres Karawang.
Upaya ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah untuk memperkuat manajemen koperasi.
“Pemerintah daerah bersama Dinas Koperasi sudah sangat all out, camat juga kita libatkan. Harapannya kepala desa memiliki tanggung jawab penuh terhadap Koperasi Merah Putih agar bisa berjalan bersama,” ujar Aep.
Keterlambatan operasional koperasi disebut karena adanya kekhawatiran terkait BUMDes yang lebih dulu berjalan.
Namun, Aep memastikan Koperasi Merah Putih tidak akan menimbulkan konflik usaha di desa.
Menurutnya, koperasi dan BUMDes justru bisa bersinergi untuk kepentingan masyarakat.
"Tidak mungkin bentrok dengan BUMDes. Koperasi ini usaha baru, sementara BUMDes sudah berjalan lama. Keduanya bisa saling melengkapi demi masyarakat,” kata Aep.
Aep juga mendorong koperasi desa agar fokus pada sektor kebutuhan pokok masyarakat.
Barang penting seperti beras, minyak goreng, obat-obatan, hingga pupuk pertanian bisa disediakan dengan harga terjangkau.
Dengan strategi itu, perekonomian desa diyakini mampu meningkat secara signifikan.
Kesejahteraan warga pun bisa tercapai melalui peran aktif koperasi sebagai penggerak usaha desa.
“Kalau koperasi bisa menyediakan kebutuhan dasar masyarakat dengan harga terjangkau, dampaknya akan luar biasa,” tambah Aep. (*)