SEBANYAK 10 industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri mendapat fasilitas dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ikut serta dalam pameran ternama kelas dunia, yaitu Pameran Ambiente 2024, di Messe Frankfurt, Jerman pada 26-30 Januari 2024.
Sepuluh IKM yang difasilitasi Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kemenperin itu berhasil mendapatkan penawaran dari para pembeli potensial dari Asia, Eropa, maupun Amerika.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta, dalam siaran pers yang dilansir kemenperin.go.id, Rabu (7/2).
“Pada Ambiente tahun ini, nilai permintaan terhadap produk IKM yang difasilitasi Ditjen IKMA mencapai USD457 ribu dan nilai penawaran sebesar USD775 ribu. Hal ini menunjukkan bahwa Pameran Ambiente membantu meningkatkan ekspor industri kerajinan dan home decor,” katanya.
Menurut Reni, partisipasi Indonesia dalam Pameran Ambiente merupakan salah satu upaya mengembangkan industri kerajinan dalam pengembangan pasar ekspor, sekaligus memperbaiki neraca perdagangan Indonesia.
“Melalui Pameran Ambiente ini diharapkan pula akan terbangun ekonomi dan perdagangan yang lebih kuat bagi industri kerajinan Indonesia di Eropa,” imbuh Dirjen IKMA.
Reni mengatakan untuk mendorong daya saing dan perluasan akses pasar industri kecil dan menengah (IKM) di pasar global, pihaknya menyediakan fasilitas bagi pelaku IKM untuk mengikuti pameran-pameran berskala internasional, termasuk diantaranya Pameran Ambiente.
Adapun 10 IKM yang ikut berpameran tersebut yaitu Grandis Home, Bana Andaru Nusantara, Yogya Indo Global, Jawa Classic, Alam Cipta Karya, Hasibuan Design, Abbacraft Multi Kreasi, Art Classic Indonesia, Indorisakti, dan Siji Lifestyle.
“Mereka mengisi lahan pameran seluas 133 meter persegi dengan konstruksi special design, serta mendapatkan fasilitasi biaya pengiriman produk dan media package promotiondari Ditjen IKMA,” ungkap Reni.
Tahun 2024, sambungnya, merupakan keikutsertaan ke-14 Ditjen IKMA Kemenperin dalam Pameran Ambiente sejak 2008. Pameran Ambiente merupakan pameran dagang internasional di sektor home decor dan kerajinan.
Ambiente rutin dilaksanakan setiap tahun dan menjadi salah satu pameran bergengsi di Eropa, yang tahun ini dihadiri oleh 3.681 peserta dan pengunjung dari 168 negara.
Reni menilai keikutsertaan sepuluh IKM home decor dan kerajinan dalam pameran ini, dapat menjadi ajang promosi untuk memperluas pasar ekspor IKM.
Selain itu, Pameran Ambiente juga diharapkan dapat membantu para pelaku IKM dalam mempromosikan inovasi produk terbaru, membuka hubungan bisnis baru, dan membina hubungan baik dengan para buyer yang sudah terjalin selama ini.
“Melalui pameran ini, peserta IKM juga bisa mendapatkan pemahaman situasi pasar yang lebih baik, serta melakukan studi banding terhadap para kompetitor,” ujarnya.
Peluang besar industri kerajinan
Industri kerajinan merupakan salah satu sektor industri yang berperan menyumbang ekspor. Data TradeMap.org pada September 2023 menunjukkan total nilai ekspor kerajinan indonesia ke dunia mencapai USD603,956 juta, sedangkan kinerja eskpor Indonesia ke negara Eropa mencapai USD129,182 juta.
Sementara itu, tercatat bahwa negara tujuan ekspor kerajinan Indonesia paling tinggi antara lain Belgia, Belanda, dan Jerman, khususnya untuk komoditas travelling bags, basketwork, tableware, dan kitchenware.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani turut menyampaikan bahwa peluang industri kerajinan Indonesia dapat berkembang lebih besar. Saat ini, Indonesia memegang market share sekitar 1,25% dari pangsa pasar kerajinan dunia.
“Industri kerajinan Indonesia juga berpotensi tumbuh positif karena didukung oleh potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah, dan kemampuan perajin dalam mengolah sumber daya alam menjadi produk kerajinan dan dekorasi yang unik,” paparnya.
Industri kerajinan Indonesia juga diproyeksi dapat mempengaruhi ekonomi nasional karena sentra industri kerajinan tersebar di seluruh provinsi, yakni dengan penghasil utama kerajinan berasal daerah Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
“Oleh karena itu market share ekspor kerajinan Indonesia sangat mungkin untuk tumbuh, dengan potensi pasar dalam dan luar negeri yang cukup besar, serta perkembangan industri Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya,” imbuhnya. (SG-1)