DI berbagai penjuru negeri, kisah luar biasa dari perempuan pendidik kerap menginspirasi.
Salah satunya adalah Vita Krisnadewi, perempuan asal Yogyakarta yang bertekad mengubah wajah peternakan di Indonesia.
Melalui Sinatria Farm, Vita mewujudkan mimpinya: menciptakan satu juta peternak muda di Indonesia.
Baca juga: KUR BRI Bangkitkan Usaha Kayu Rotan Misriwati dari Krisis
Jejak Langkah Sinatria Farm
Sinatria Farm, dinamai dari anak kedua Vita, fokus pada peternakan domba, yang dianggap lebih realistis jika dibandingkan dengan sapi yang memerlukan modal besar dan lahan luas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi domba cenderung stagnan akibat kurangnya peternakan yang melakukan breeding.
Vita pun memutuskan Sinatria Farm bergerak dalam pembibitan dan pakan mandiri, dengan menyewa tanah desa terbengkalai untuk menanam pakan hijauan.
Di Sinatria Farm, domba-domba dibiarkan hidup bebas di lingkungan terbuka, bukan hanya di kandang.
Baca juga: Inilah Langkah-langkah untuk Menjadi Seorang Wirausaha
"Ketika ternak memiliki ruang bebas, ternaknya pun merasa bahagia," ujar Vita.
Berbekal pengalaman akademisnya, ia menciptakan inovasi peternakan domba kambing tanpa bau dengan kandang sistem terkoleksi, menjadikan Sinatria Farm dikenal luas.
Tak hanya inovatif, Sinatria Farm juga terkenal karena menyelenggarakan pelatihan gratis bagi anak muda yang tertarik dengan dunia peternakan.
Baca juga: Anggy Risandy: Dari Impian Jadi Musisi Hingga Sukses Berbisnis Hardcase Musik
"Karena background saya di dunia akademis dan bersinggungan langsung dengan mahasiswa, saya membuka pelatihan bagi siapa pun yang ingin tahu cara beternak domba sejak 2018," kata Vita.
Awalnya, pelatihan ini berbayar, namun suami Vita menyarankan untuk membuatnya gratis demi menarik lebih banyak anak muda.
Menginspirasi Generasi Muda
Pendekatan Vita dalam menjalankan pelatihan sangat inklusif. Hasilnya, alumni Sinatria Farm kini berjumlah 4000 orang, dengan 1700 di antaranya memiliki peternakan mandiri.
Dari jumlah tersebut, 1000 alumni telah sukses dalam bisnis peternakan, mayoritas anak muda.
"Alhamdulillah, mayoritas dari mereka adalah anak muda," ujarnya bangga.
Perjalanan yang Tak Mudah
Keberhasilan Vita tak lepas dari pengalaman pahit saat membuka jurusan Peternakan di Universitas Mulawarman Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Inilah Tips Sederhana untuk Mengawali Bangun UMKM
Pada tahun pertama, jurusan Peternakan hanya diminati enam mahasiswa.
Meski demikian, Vita tetap berjuang melalui peternakan dan melaksanakan berbagai penelitian ilmiah, salah satunya tentang reklamasi lahan bekas tambang dengan integrated farming Peternakan-Pertanian.
Namun, 10 tahun berkarier sebagai dosen berstatus ASN harus terhenti pada tahunn 2013 demi merawat anaknya yang sakit.
Setelah anaknya membaik, Vita kembali ke dunia peternakan. Percobaan pertama dan kedua membangun peternakan tidak berhasil, namun Vita tidak menyerah.
Keberhasilan Sinatria Farm
Percobaan ketiga membuahkan hasil. Sinatria Farm yang terletak di Dero Wetan, Sleman, Yogyakarta, kini menyediakan bibit domba, bibit hijauan, pakan hijauan, dan produk lainnya.
Sinatria Farm juga meraih berbagai prestasi, termasuk hak cipta konsep kandang tanpa bau sistem terkoleksi pada 2019 dan penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada tahun 2020.
Vita Krisnadewi terus berdampak bagi dunia peternakan, menginspirasi generasi muda untuk menjadi peternak di tengah modernisasi.
"Mimpi saya, mencetak 1 juta peternak baru yang dimotori anak muda di Indonesia," pungkas Vita.
Dengan semangat dan dedikasi, Vita membuktikan bahwa beternak bisa menjadi profesi yang diminati anak muda, sekaligus berkontribusi besar bagi bangsa. (Fajar Ramadan/SG-2)