Humaniora

Selama Bulan Suci, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an Nasional Gelar Syiar Ramadan

Sasaran program Syiar Ramadan terdiri dari majelis taklim, mahasiswa, siswa sekolah dan madrasah, serta masyarakat umum lainnya. Kegiatan dapat melibatkan narasumber dan pengurus LPTQ serta juara MTQ. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
12 Maret 2024
Dok. Kemenag

SELAMA bulan Ramadan, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Tingkat Nasional menggelar Syiar Ramadan dengan melibatkan jaringan LPTQ pusat dan daerah. 

 

Tujuannya untuk memberi edukasi dan tuntunan kepada umat Islam dalam memahami dan memaknai nilai-nilai Alquran dan hadis, serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada bulan Ramadan.

 

Demikian disampaikan Ketua Umum LPTQ Tingkat Nasional Kamaruddin Amin dalam keterangan resmi, Minggu (10/3)  yang dilansir kemenag.go.id, Senin (11/3)

 

Baca juga: DPR Minta Stok BBM untuk Ramadan dan Idul Fitri Harus Aman

 

“ Kami telah menerbitkan edaran kepada jajaran LPTQ untuk melakukan penguatan literasi Al-qur'an selama Ramadan,” ujarnya.

 

Menurut kamaruddin yang juga Dirjen Bimas Islam, sasaran program Syiar Ramadan terdiri dari majelis taklim, mahasiswa, siswa sekolah dan madrasah, serta masyarakat umum lainnya. Kegiatan dapat melibatkan narasumber dan pengurus LPTQ serta juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada masing-masing jenjang.

 

Edaran SE. 01/LPTQ/2024 tentang Syiar Ramadan merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Agama RI No. SE. 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi.

 

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Tetapkan Aturan Jam Operasional Hiburan Malam Selama Ramadan

 

“Ada beberapa bentuk kegiatan utama yang dapat dilakukan oleh LPTQ dan Juara MTQ di semua jenjang perihal amaliah ketika Ramadan, seperti menjadi imam salat tarawih di masjid, tahsin dan tadarus Al-Qur'an, kajian tafsir tematik Al Qur'an, dan Coaching menulis Alquran oleh para juara Kaligrafi Al-Qur'an,” paparnya.

 

Kamaruddin juga memaparkan empat fokus program Syiar Ramadan. Pertama, Imam Salat Tarawih, hal ini merupakan upaya untuk memberdayakan para juara MTQ Cabang Tahfiz untuk menjadi imam tarawih pada Masjid Agung di kabupaten/kota atau Masjid Jami di kecamatan.

 

Kedua, Tahsin dan Tadarus Al-Qur'an. Kegiatan ini dihelat oleh para juara MTQ bersama Majelis Taklim, Ormas Islam, dan Masyarakat umum.

 

Ketiga, Kajian Tafsir Tematik yang dapat dilakukan pengurus LPTQ Provinsi, LPTQ kabupaten/kota dan para juara Tafsir Al-Qur'an.

 

Keempat, Pembinaan Menulis Al-Qur'an dengan memberdayakan juara Kaligrafi Al-Qur'an di kampus dan sekolah/madrasah agar bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan Kemenag setempat.

 

Selain itu, lanjutnya, publikasi program dapat disiarkan melalui Televisi dan Radio daerah. Konten media sosial yang dibuat LPTQ Provinsi juga dapat dikirimkan kepada tim media LPTQ Nasional untuk dapat disebarluaskan.

 

Sumber pendanaan, menurut Kamaruddin, bisa melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), anggaran LPTQ provinsi dan kabupaten/kota, BAZNAS Daerah dan Lembaga Filantropi lainnya, serta CSR atau sponsor dan lembaga lain yang tidak mengikat.

 

“Selain itu, perlu juga adanya monitoring kepada masing-masing LPTQ provinsi melalui aplikasi untuk melampirkan bukti dan video pelaksanaan program. Tidak lupa, membuat laporan capaian kegiatan selama bulan Ramadan,” terangnya. (SG-1)