KALANGAN medis telah sepakat bahwa menjalankan puasa menyehatkan dan memberi efek positif bagi tubuh.
Berpuasa selama sebulan di bulan Ramadan juga akan mendorong proses regenerasi sistem kekebalan tubuh menjadi lebih baik.
Tak hanya itu, sejumlah dokter mengatakan bahwa puasa bisa menyembuh sejumlah penyakit dan meringankan rasa nyeri.
Baca juga: Serabi Kinca Suji dari Kota Bandung Bisa Jadi Menu Istimewa untuk Buka Puasa
Puasa juga dapat mengeluarkan racun melalui proses detoksifikasi yang merupakan lintasan metabolisme yang dapat mengurangi kadar racun yang berada di dalam tubuh manusia.
Namun perlu diingat ternyata dalam menjalankan ibadah puasa tetap harus mempertimbangkan makanan apa yang baik dan tidak baik untuk dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa.
Hal yang tak boleh diabaikan adalah memilih makanan untuk sahur. Terbukti mengonsumsi makanan yang baik dan sesuai kebutuhan merupakan salah satu kunci lancarnya puasa.
Perlu diketahui bahwa makan saat sahur akan menjadi energi selama berpuasa.
Oleh karena itu, mereka yang menjalankan puasa perlu benar-benar memperhitungkan makanan jenis apa yang sebaiknya dikonsumsi saat sahur.
Baca juga: Saloka Park, Semarang, Siap Sambut Pengunjung yang ‘Ngabuburit’ Selama Ramadan
Jika yang berpuasa salah dalam memilih jenis makanan saat sahur, ini dapat berdampak pada jalannya puasa.
Berbagai masalah kesehatan dapat terjadi, misalnya masalah gangguan pencernaan dan sebagainya.
Sebisa mungkin hindarilah beberapa jenis makanan berikut saat sahur sebagaimana yang dikutip dari halodoc.com
1. Makanan Berlemak Tinggi
Makanan tinggi lemak dapat berpengaruh pada pencernaan yang setidaknya menimbulkan dua masalah.
Pertama, makanan tinggi lemak akan menghambat dan memperlambatnya proses pengosongan perut, sehingga akan memperburuk gejala sembelit.
Makanan yang berlemak dapat mempercepat kinerja sistem pencernaan yang justru menyebabkan diarea.
Dampak dari makanan berlemak tinggi tergantung pada jenis lemak apa yang kamu makan dan kecenderungan reaksi tubuh terhadap makanan tinggi lemak.
Itulah sebabnya sebaiknya kamu perlu menghindari jenis makanan yang berlemak tinggi saat sahur. Ini supaya tubuh terhindar dari gangguan konstipasi ataupun diare selama berpuasa.
2. Makanan yang Terlalu Pedas
Bagi yang berpuasa ketahui bahwa makanan pedas dapat memicu rasa haus secara terus-menerus. Itulah sebabnya makanan terlalu pedas tidak cocok dimakan saat sahur.
Di samping itu, bagi mereka yang memiliki gangguan maag sebaiknya menghindari makanan pedas selama bulan puasa.
Karena itu dapat menjadi pemicu meningkatnya asam lambung dan berpotensi menyebabkan nyeri perut di bagian atas.
3. Makanan yang Terlalu Asin
Sama halnya seperti makanan pedas, nyatanya makanan asin juga menstimulasi rasa haus.
Mereka yang berpuasa tentu tidak ingin terlalu cepat merasa haus di sepanjang puasa, kan? Selain itu tentunya ia dapat menyebabkan hipertensi.
Contoh makanan yang terlalu asin yang sebaiknya dihindari saat sahur yaitu acar, kacang yang diasinkan, makanan kaleng, atau keripik yang terlalu asin. Jenis makanan itu memiliki kadar garam yang tinggi, sehingga dapat memicu dahaga di sepanjang hari.
Baca juga: 'Kampoeng Ramadhan Jogokariyan' (KRJ) Bangkitkan Pelaku UMKM dan Ekonomi Masyarakat
Jadi mereka yang berpuasa perlu mengurangi jumlah garam dan bumbu penyedap dalam masakan, setidaknya pada hidangan makanan sahur.
4. Makanan Olahan Rendah Nutrisi
Saat sahur, sebaiknya mereka yang berpuasa mengonsumsi makanan dengan jenis karbohidrat kompleks.
Sebab, tubuh tidak akan menerima asupan makanan selama kurang lebih 12 jam, sementara kamu tetap mengeluarkan energi untuk beraktivitas.
Jika mereka yang berpuasa tidak mendapat asupan bahan bakar yang cukup, maka tubuh akan cepat merasa lelah selama puasa.
Bahan bakar tubuh bisa kamu dapatkan dengan mengonsumsi makanan berkarbohidrat kompleks.
Energi yang berasal dari jenis makanan tersebut akan dilepaskan secara perlahan ke tubuh.
Dengan begitu tubuh memiliki cadangan energi lebih banyak untuk gunakan pada waktu berpuasa. Karbohidrat kompleks bisa didapatkan dari nasi merah, gandum, dan oat.
Sementara itu, jika hanya mengonsumsi makanan dengan karbohidrat sederhana, mereka yang berpuasa bisa merasa lebih cepat kenyang tapi setelah itu jadi cepat lapar kembali.
Ini karena cara kerja karbohidrat sederhana adalah kebalikan dari karbohidrat kompleks.
Contoh karbohidrat sederhana ada pada gula pasir, produk susu olahan, soft drink, kue dan sejenisnya.
5. Kopi
Sebaiknya tahan keinginan mereka yang berpuasa untuk minum kopi saat sahur.
Alasannya, karena kopi bersifat laksatif yang akan menyebabkan frekuensi buang air kecil jadi bertambah.
Kopi mengandung komponen yang menstimulasi kerja usus besar, sehingga tubuh kemudian membuang sisa pencernaan lebih cepat.
Lagi pula, kopi bersifat asam dan dapat mengganggu kenyamanan perut serta meningkatkan produksi asam lambung. Kopi juga dapat mempercepat kerja sistem pencernaan.
Pada dasarnya, makanan yang tidak dianjurkan sebagai hidangan sahur di atas memiliki efek yang tidak nyaman pada lambung dan pencernaan. (SG-2)