FAKULTAS Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad) baru-baru ini mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “International Standard in Animal Science Education” di eL Hotel Braga, Bandung, baru-baru ini.
Acara ini dihadiri oleh akademisi, peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan untuk mendiskusikan dan berbagi pengetahuan demi meningkatkan kualitas pendidikan di bidang ilmu peternakan sesuai dengan standar internasional.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Peternakan Unpad, Dr. Ir. Rahmat Hidayat, S.Pt., M.Si., IPM, menekankan pentingnya mengubah pendekatan dari prinsip ‘half-empty glass’ yang fokus pada kekurangan dan kesalahan mahasiswa menjadi pendekatan ‘half-full glass’ yang berfokus pada kekuatan dan potensi positif mereka.
Baca juga: BNI Expo 2024 Tawarkan Beragam Promo dan Tingkatkan Brand Awarness
“Kita harus mulai dengan pendekatan ‘half-full glass’ yang lebih optimistis dan berfokus pada kekuatan, kemampuan, dan potensi positif mahasiswa,” jelasnya.
“Prinsip ini mendorong mahasiswa untuk berkembang dan percaya diri dalam belajar, karena mereka merasa didukung dan dihargai,” ujar Rahmat.
Integrasikan Masukan dari Industri
Rahmat juga menggarisbawahi pentingnya mendengarkan masukan dari praktisi industri untuk mengurangi kesenjangan antara dunia akademis dan praktis.
FGD ini diharapkan dapat membuka pandangan para pembicara mengenai karakter mahasiswa yang dibutuhkan oleh industri.
Baca juga: Mahasiswi Farmasi Unpad Raih Prestasi Gemilang pada APPS 2024 di Thailand
Standar Internasional dalam Kurikulum
Prof. Dr. Bernhard Heibl dari University of Veterinary Medicine menyarankan agar Unpad mengadopsi prinsip Outcome Based Education (OBE) dalam menyusun kurikulum.
Kurikulum ini berfokus pada hasil belajar yang diinginkan dan mengintegrasikan standar internasional ke dalam kurikulum.
Evaluasi dan penilaian efektivitas kurikulum berbasis hasil, serta pengembangan alat penilaian yang sesuai, juga ditekankan oleh Prof. Heibl.
Kolaborasi antar-institusi pendidikan di berbagai negara, program pertukaran mahasiswa, dan staf akademik dinilai penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang ilmu peternakan.
Cetak Lulusan Berdaya Saing Tinggi
Dalam FGD Minat Sosial dan Ekonomi Peternakan, I Wayan Suadnyana, S.Pt., menyampaikan bahwa lulusan peternakan harus memiliki kemampuan berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Peran perguruan tinggi dalam mendukung hal ini sangat penting. Muhamad Domi Sattyananda, S.Pt., juga menekankan pentingnya perguruan tinggi menyesuaikan diri dengan karakter generasi Z yang lebih melek teknologi dan kreatif, sehingga kurikulum harus fleksibel dan mengikuti perkembangan zaman.
Baca juga: Film “Sisa Satu” Karya Alumnus Fikom Unpad Tayang di Milan, Italia
Para dosen dan praktisi mengadakan diskusi dalam beberapa kelompok untuk membahas tantangan industri dan cara mempersiapkan kurikulum terbaik.
Tujuan akhirnya adalah mencetak lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di pasar kerja internasional.
FGD ini menjadi langkah konkret bagi Fakultas Peternakan Unpad untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan standar internasional, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di kancah global. (SG-2)