SUASANA ceria dan penuh semangat mewarnai pagi di SMAN 9 Bandung pada Senin (6/1), ketika program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilaksanakan.
Inisiatif yang digagas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi siswa serta meringankan beban ekonomi keluarga.
Kehadiran dua mobil boks yang membawa makanan lezat langsung disambut antusias oleh para siswa dan guru.
Baca juga: 12 Ribu Siswa Terlayani Program Makan Bergizi Gratis Hari Pertama di DKI Jakarta
Dukungan Penuh dari TNI AU
Sejak pukul 10.30 WIB, halaman sekolah dipenuhi keceriaan saat tim TNI AU dari Lanud Husein Sastranegara tiba untuk membantu distribusi makanan.
Dengan efisiensi yang tinggi, makanan dibagikan melalui wali kelas kepada 1.211 siswa yang tersebar di 34 kelas.
Hamdan, Humas SMAN 9 Bandung, menjelaskan bahwa sekolah menerapkan kebijakan zero waste, di mana siswa diminta membawa alat makan ramah lingkungan yang nantinya dikembalikan ke vendor untuk dicuci dan digunakan kembali.
“Distribusi dilakukan dengan cermat untuk memastikan setiap siswa mendapatkan makanan sesuai porsinya,” ucap Hamdan.
Baca juga: 3.500 Porsi Makan Bergizi Gratis Disalurkan untuk Siswa di Cicendo, Kota Bandung
“Menu yang disajikan hari ini terdiri dari nasi, sayur sawi tahu, ayam goreng, susu, dan pisang, semuanya dikemas dalam wadah stainless steel yang ramah lingkungan,” ungkap Hamdan kepada Sokoguru.id
Siswa Merespons Positif
Respons positif langsung mengalir dari para siswa. Aira, siswi kelas 12, memuji program ini meskipun menyampaikan sedikit masukan mengenai rasa makanan.
“Menunya sudah sesuai dengan standar gizi empat sehat lima sempurna. Hanya saja, rasanya bisa lebih ditingkatkan, bumbunya kurang terasa,” ujar Aira.
Ia juga merasa terbantu karena tidak perlu membawa bekal setiap hari.
Galih Herman, siswa kelas 10, juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, program ini sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarga.
“Kalau lupa bawa bekal, kami tetap bisa makan sehat. Uang jajan juga bisa disimpan untuk keperluan lain,” kata Galih sambil tersenyum.
Tantangan Teknis dan Harapan Ke Depan
Meskipun distribusi berjalan lancar, tantangan teknis seperti tutup wadah stainless steel yang kadang bermasalah tetap menjadi perhatian.
Pengelolaan pengembalian alat makan juga menjadi fokus utama untuk memastikan kelancaran program.
Baca juga: 140 UMKM Terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis dan Diharap Dorong Ekonomi Lokal
“Kami meminta siswa untuk mengembalikan alat makan paling lambat pukul 14.00 WIB. Disiplin ini penting untuk mendukung keberlanjutan program,” tambah Hamdan.
Program MBG ini menjadi solusi signifikan untuk memastikan siswa mendapatkan asupan gizi yang baik, terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini.
Dengan dukungan dari pemerintah, sekolah, dan institusi seperti TNI AU, diharapkan program ini terus berkembang, baik dalam hal kualitas makanan maupun pelaksanaan teknisnya. (Fajar Ramadan/SG-2)