Humaniora

Pencegahan DBD Jadi Fokus, Dinkes Bandung Gandeng Sekolah dan Madrasah

Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, mengungkapkan bahwa langkah ini penting untuk mencegah penyakit DBD menyebar di lingkungan pendidikan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
28 April 2024
Dinkes Kota Bandung  bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kementerian Agama (Kemenag) setempat akan menggelar sosialisasi di sekolah-sekolah dan madrasah. (Ist/Pemkot Bandung)

DALAM upaya menangani penyebaran demam berdarah (DBD) di Kota Bandung, Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kementerian Agama (Kemenag) setempat akan menggelar sosialisasi di sekolah-sekolah dan madrasah.

 

Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, mengungkapkan bahwa langkah ini penting untuk mencegah penyakit DBD menyebar di lingkungan pendidikan.

 

"Pekan depan Insyaallah kami akan sosialisasi ke sekolah dan madrasah, kerja sama dengan Disdik dan Kemenag," kata Anhar sebagaimana dilansir situs Pemkot Bandung, Sabtu malam (27/4).

 

Baca juga: Cegah DBD, Pj Wali Kota Bandung Ajak Warga Jadikan Kebersihan sebagai 'Lifestyle'

 

Tercatat 3.025 Kasus DBD

 

Data terbaru dari Dinkes Kota Bandung per 26 April 2024 mencatat 2.905 dari 3.025 kasus DBD telah sembuh. Namun, masih ada 107 kasus aktif, meskipun jumlahnya mengalami penurunan signifikan dari pekan sebelumnya.

 

Kecamatan Kiaracondong menjadi yang tertinggi mencatat kasus aktif, sementara Kecamatan Sumur Bandung dan Sukasari mencatatkan jumlah kasus aktif terendah, yaitu 0 kasus.

 

Baca juga: Pemkot Bandung Bagikan Abate, Warga Antusias Turut Pemberantasan Sarang Nyamuk

 

Anhar juga mengingatkan masyarakat untuk memastikan rumah mereka bebas dari jentik nyamuk dan segera mencari bantuan medis jika ada anggota keluarga yang mengalami demam.

 

Baca juga: Terjadi Perbedaan Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD), Ini Penjelasannya!

 

"Untuk memastikan rumah anda bebas jentik, sebetulnya mudah. Jika ada anggota keluarga yang mengalami demam, jangan tunggu sampai parah. Segera akses layanan kesehatan masyarakat," pesannya. (SG-2)