Humaniora

Pemkot Bandung Siap Renovasi 1.719 Rumah Tak Layak Huni Selama 2024

Salah satu upaya konkret yang dilakukan Pemkot Bandung adalah Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang kini telah menggulirkan bantuan stimulan untuk 1.719 rumah di tahun 2024. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
03 September 2024
Rumah milik Hendar, 50, di Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Sirnagalih  Kota Bandung, masuk program  Rutilahu dair Pemkot Bandung. (Ist/Pemkot Bandung).

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung terus menunjukkan komitmennya dalam melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui berbagai program sosial. 

 

Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang kini telah menggulirkan bantuan stimulan untuk 1.719 rumah di tahun 2024. 

 

Program ini juga terintegrasi dalam Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).

 

Baca juga: Pemkot Bandung Desak DPD RI Dukung Aktivasi Kembali Bandara Husein Sastranegara

 

Kelurahan Sukagalih menjadi fokus kegiatan P2WKSS tahun ini, dengan 9 rumah yang menerima bantuan stimulan untuk perbaikan. 

 

Salah satu penerima manfaat, Hendar, 50, mengungkapkan rasa syukurnya kepada Pemkot Bandung atas bantuan tersebut. Rumahnya kini menjadi lebih nyaman dan layak huni.

 

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkot Bandung. Hunian kami sekarang jauh lebih baik dan nyaman," kata Hendar saat ditemui di rumahnya yang baru selesai direnovasi.

 

Baca juga: Menikmati Cita Rasa Otentik Sunda, Inilah Empat Restoran Terbaik di Kota Bandung

 

Hendar menjelaskan bahwa proses renovasi berjalan cepat, hanya memakan waktu sekitar 1,5 bulan. 

 

"Lantai pertama kami gunakan sebagai ruang keluarga, sedangkan lantai atas bisa dipakai untuk menjemur pakaian. Sangat nyaman dan fungsional," tambahnya.

 

Selain Renovasi Rumah, Juga Pemberdayaan Masyarakat

 

Lurah Sukagalih, Annisa Dewi, menjelaskan bahwa selain perbaikan rumah, P2WKSS juga mencakup berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat. 

 

Mulai dari pelatihan keterampilan seperti katering, menjahit, tata rias, hingga digitalisasi pemasaran. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan pemahaman masyarakat tentang berbagai peluang usaha.

 

"Berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah memberikan pelatihan dan sosialisasi agar masyarakat di sini lebih berdaya saing," ujar Annisa.

 

Namun, menurut Annisa, salah satu aspek yang paling terasa manfaatnya adalah bantuan perbaikan rumah tidak layak huni. 

 

Baca juga: Babakan Siliwangi, Kota Bandung, Kembali Jadi Daya Tarik Para Wisatawan

 

Selain bantuan dari pemerintah, masyarakat setempat juga menunjukkan solidaritas tinggi dengan menggalang dana swadaya sebesar Rp 500 juta untuk membantu warga yang membutuhkan. 

 

"Alhamdulillah, warga di sini sangat kompak dan peduli. Mereka berhasil menghimpun dana Rp 500 juta untuk membantu sesama," tutupnya.

 

Program Rutilahu dan P2WKSS ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan warga miskin di Kota Bandung. (SG-2)