DALAM upaya mengatasi tingginya kasus kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) meningkatkan peran strategis guru Bimbingan Konseling (BK).
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar untuk menciptakan sekolah-sekolah yang lebih aman dan ramah anak.
Salah satu upaya yang dilakukan DP3A adalah berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Bandung melalui Satgas Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (TPPKS).
Baca juga: Perundungan di Sekolah, Kegagalan Deteksi Dini oleh Sekolah dan Kemendikbudristek
Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyelenggarakan bimbingan teknis bagi 125 guru BK dari SMP negeri dan swasta di Kota Bandung.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman guru BK dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap anak di sekolah.
"Guru BK diharapkan menjadi garda terdepan dalam pencegahan kekerasan dan memberikan layanan yang tepat bagi anak yang menjadi korban," ujar Uum.
Baca juga: Marak Perundungan dan Pelecehan di Sekolah, DPR Dorong Ekskul sebagai Pendidikan Karakter
Ia juga menekankan pentingnya peran guru BK dalam meningkatkan kapasitas mereka sebagai bagian dari Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di sekolah masing-masing.
Bandung Menuju Zero Bullying
Sebagai bagian dari langkah besar ini, DP3A sebelumnya telah melakukan sosialisasi dan edukasi di 30 SMP negeri, serta mendeklarasikan Kota Bandung sebagai wilayah yang menuju Zero Bullying.
Program ini dirancang untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan terhadap anak.
Uum menegaskan bahwa Pemkot Bandung berkomitmen penuh untuk melindungi anak-anak dari kekerasan di sekolah.
Baca juga: Bandung Deklarasikan ‘Zero Bullying’ dan Luncurkan Program Jamuga
"Kami berharap kegiatan ini menjadi solusi dalam menghadapi masalah kekerasan di satuan pendidikan dan dapat mewujudkan sekolah-sekolah ramah anak yang bebas dari kekerasan," tambahnya.
Dengan inisiatif ini, Pemkot Bandung berharap dapat membangun lingkungan pendidikan yang lebih aman, ramah, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Langkah ini juga menjadi bagian dari visi lebih besar untuk menjadikan Bandung sebagai kota yang bebas dari kekerasan terhadap anak, memastikan generasi penerus tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan positif. (SG-2)