SELAIN meresmikan Pelabuhan Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan di kawasan Teluk Palu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan pascabencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Kota Palu pada 2018.
Kepala Negara menyebutkan, salah satu upaya rekonstruksi bangunan yang telah dilakukan yaitu dengan membangun Gedung AMC, RSUD Anutapura.
Gedung yang dibangun dengan anggaran Rp244 miliar tersebut menjadi gedung pertama di Indonesia yang menerapkan sistem base isolation dengan bantalan karet inti timbal atau lead rubber bearing untuk mengurangi dampak gempa.
Baca juga: Selesai Direhabilitasi dan Rekonstruksi, Pelabuhan Wani dan Pantoloan Diresmikan
"Alhamdulillah dengan kerja keras dari berbagai pihak hari ini dikatakan, dapat dikatakan fasilitas publik seperti jalan, jembatan, pelayanan publik seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, aktivitas sosial dan ekonomi kita lihat sudah pulih kembali," kata Presiden dalam sambutannya di Gedung Anutapura Medical Center (AMC) RSUD Anutapura Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (26/3), seperti dilansir setneg.go.id.
Jokowi mengatakan melalui Instruksi Presiden Nomor 8 tahun 2022 tentang penuntasan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Provinsi Sulawesi Tengah, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan kondisi yang terdampak.
Baca juga: Duplikasi Jembatan Kapuas 1 Dukung Perkembangan Ekonomi- Sosial di Pontianak
"Tadi saya sudah diberikan gambarnya di bawah gedung ini ada kayak shockbreaker nanti bisa lentur kalau terjadi gempa, tapi kita tidak mengharapkan adanya gempa," ujarnya.
Selain itu, Presiden Jokowi turut meresmikan Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama yang juga mengalami rekonstruksi menyeluruh dengan total anggaran mencapai Rp139,1 miliar. Pembangunan sejumlah sarana pendukung pembelajaran menjadi bagian dari upaya rekonstruksi kembali pusat pendidikan ini.
“Rekonstruksi ini meliputi pembangunan berbagai sarana belajar, gedung perkuliahan, student center, auditorium, fasilitas olahraga, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya,” lanjutnya.
Baca juga: Pembangunan Jalan Daerah Senilai Rp868 Miliar di Sumatra Utara Diresmikan Presiden
Tidak hanya infrastruktur publik, pembangunan hunian tetap dan infrastruktur pemukiman pascabencana juga menjadi fokus rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Presiden menyampaikan bahwa pemerintah telah membangun hunian tetap dan infrastruktur pemukiman pascabencana sejak 2019.
“Dengan total biaya 1 triliun 5 miliar rupiah yang meliputi pembangunan hunian tetap sebanyak 3.724 unit,” tambah Presiden.
Dengan peresmian ini, harapan baru terbuka lebar bagi Sulawesi Tengah untuk bangkit dan melanjutkan pembangunan menuju masa depan yang lebih baik. Presiden pun mengingatkan agar infrastruktur pascabencana yang telah dibangun dapat dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
“Agar aktivitas masyarakat sepenuhnya bisa normal, aktivitas sosial, aktivitas ekonomi dapat bergerak dan pulih kembali,” tandasnya.
Resmikan bandara
Dalam kunjungan kerjanya di Sulawesi Tengah, Presiden juga meresmikan Bandara Mutiara SIS Al-Jufri di Kota Palu. Upacara peresmian diadakan di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri yang mengalami kerusakan berat saat gempa terjadi pada 2018 lalu.
"Kita saat gempa itu merasakan betapa sangat pentingnya sebuah airport, sebuah bandara untuk mobilitas orang, penumpang, mobilitas logistik, mobilitas barang, semuanya menjadi terganggu," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu, mengingatkan kembali pentingnya fasilitas tersebut bagi daerah terdampak bencana.
Dengan anggaran Rp567 miliar, lanjutnya, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri kini memiliki landas pacu atau runway sepanjang 2.510 meter dan lebar 45 meter, memungkinkan semua jenis pesawat berbadan sempit (narrow body) untuk mendarat. Hadirnya bandara ini diharapkan meningkatkan mobilitas orang serta barang dari dan ke Provinsi Sulawesi Tengah.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara peresmian tersebut yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, Direktur Operasi I Adhi Karya Alloysius Suko Widigdo, dan Direktur Rumah Sakit Kota Palu dr. Maria Rosa Da Lima Rupa. (SG-1)