MASYARAKAT di Kawasan Teluk Palu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) boleh merasa senang. Pasalnya Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan yang luluh lantak akibat gempa dan tsunami pada 2018 itu telah selesai direhabilitasi dan rekonstruksi.
"Pelabuhan luluh lantak dan berkat kegigihan kita semuanya alhamdulillah hari ini kita resmikan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan di Kawasan Teluk Palu, yaitu Pelabuhan Wani dan Pelabuhan Pantoloan," ujar Presiden Joko Widodo saat meresmikan kedua pelabuhan tersebut pada Rabu (27/3), seperti dilansir setneg.go.id.
Proyek yang dibiayai oleh Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp233 miliar itu bertujuan untuk mengembalikan fungsi pelabuhan yang terdampak bencana gempa dan tsunami, meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan sebagai simpul aktivitas logistik, dan meningkatkan konektivitas daerah, serta mendukung aktivitas ekonomi di provinsi Sulawesi Tengah.
Baca juga: Duplikasi Jembatan Kapuas 1 Dukung Perkembangan Ekonomi- Sosial di Pontianak
Kepala Negara juga menyetujui rencana pengoperasian kapal Ro-Ro dari Sulawesi Tengah ke Kalimantan Timur, yang akan mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Saya setuju itu diadakan karena banyak bahan untuk pembangunan, utamanya batu-batuan, pasir itu berasal dari Sulawesi Tengah, mungkin hampir semuanya dari sini. Nilainya itu bukan hanya miliar, tetapi sudah triliun sehingga yang dibangun di Kalimantan Timur, yang senang Sulawesi Tengah," imbuhnya.
Lebih lanjut, manatan Walikota Solo itu juga menegaskan pentingnya memperkuat fasilitas pelabuhan Indonesia agar dapat bersaing di tingkat internasional.
Baca juga: Pembangunan Jalan Daerah Senilai Rp868 Miliar di Sumatra Utara Diresmikan Presiden
Menurutnya, pelabuhan harus diperkuat dengan standar pelayanan, manajemen, standar teknologi yang dilengkapi dengan layanan logistik terintegrasi, serta terkoneksi dengan moda angkutan lainnya agar pelayanan makin cepat dan efisien.
"Kita perlu terus meningkatkan fasilitas pelabuhan, tidak boleh kalah dengan pelabuhan-pelabuhan di negara lain," ucapnya.
Memperbaiki penjualan
Nelayan lokal, Arfan, menyambut baik peresmian pelabuhan ini dan mengatakan bahwa rehabilitasi telah membantu memperbaiki kondisi penjualan dan distribusi hasil tangkapan.
"Kalau kami mewakili nelayan, khususnya pantai barat, sangat bersyukur Pak dengan adanya pelabuhan yang direhab begini megahnya, sangat membantu," kata Arfan.
Dengan rehabilitasi itu, diharapkan akan ada peningkatan dalam proses penjualan hasil laut ke berbagai daerah, termasuk Samarinda dan Balikpapan, yang akan membantu meningkatkan pendapatan nelayan lokal. Arfan menggambarkan perubahan signifikan pascarehabilitasi,
"Sekarang sudah sangat terbantu, khususnya nelayan Kabupaten Donggala sangat merasa bersyukur," ujarnya.
Peresmian pelabuhan tersebut menandai langkah penting dalam pemulihan infrastruktur Sulawesi Tengah pascabencana, meningkatkan konektivitas antarwilayah, sekaligus memberi dorongan signifikan bagi kecepatan dan efisiensi layanan logistik di Tanah Air.
Selain itu, juga diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kehidupan dan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Pj. Bupati Donggala Moh. Rifani, dan Country Director ADB Indonesia Jiro Tominaga. (SG-1)