WILAYAH Tuban diguncang gempa bumi dengan pusat gempa terletak sekitar 130 kilometer arah timur laut dari wilayah Kabupaten Tuban.
Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer, yang menyebabkan getaran dirasakan oleh sebagian masyarakat pada Jumat (22/03).
Setelah gempa muncul berita hoaks. Merespons munculnya yang tak jelas sumbernya, Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Tuban, Rita Zahara Afrianti, mengingatkan kepada masyarakat agar waspada terhadap penyebaran informasi hoaks mengenai terjadinya gempa.
Baca juga: Gempa Bumi Tuban, Kepala Pelaksana BPBD Sebut Tiada Korban Jiwa
Dikatakan Rita, setelah terjadinya bencana tersebut, telah muncul beberapa narasi yang menyesatkan.
Hingga saat ini, tim Klinik Hoaks Diskominfo SP masih melakukan klarifikasi terhadap beberapa narasi hoaks yang beredar.
“Sejak terjadinya gempa hari ini, muncul beberapa hoaks yang beredar di media sosial dan saat ini tengah diklarifikasi tim kami,” ujar Rita sebagaimana dilansir situs Pemkab.
Baca juga: Kenapa Gempa Bawean Disebut Peristiwa Tak Biasa, Ini Penjelasan BMKG
Salah satu narasi yang tengah diklarifikasi, menurut Rita, adalah imbauan dari petugas BMKG tentang potensi tsunami ringan akibat gempa bumi hari ini, serta dampak gempa bumi yang merusak infrastruktur rumah penduduk dan wilayah pesisir pantai yang diketahui tidak terjadi di wilayah Kabupaten Tuban.
Lebih lanjut, Rita menekankan pentingnya untuk tidak mudah terpengaruh oleh hoaks dan meminta masyarakat untuk mempertimbangkan kembali informasi sebelum menyebarkannya kepada orang lain, mengingat informasi hoaks dapat berdampak pada keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Baca juga: Gempa Guncang Tuban dan Terasa Hingga Surabaya, Masyarakat Diimbau Waspada
“Dengan tetap waspada, pastikan terlebih dahulu sumber informasinya, jika belum jelas baiknya ditahan dan tidak dibagikan ke kalangan masyarakat yang lebih luas,” ucap Rita. (SG-2)
-