BERSAMAAN dengan diperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang setiap 2 Mei menjadi momentum generasi muda untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi Indonesia.
Generasi muda diharap bisa berkontribusi dalam banyak hal termasuk menjaga keberlangsungan sumber daya air.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, Kamis (2/5).
Baca juga: Kearifan Lokal 'Segara Kerthi' dan 'Tumpek Uye' Dikenalkan pada 'World Water Forum'
Air, dijelaskan Basuki, merupakan sumber kehidupan utama manusia sehingga kualitasnya harus tetap dijaga sehingga edukasi air sejak dini penting dilakukan.
Edukasi air meliputi pengelolaan air secara berkelanjutan terutama dalam menghadapi perubahan iklim.
“Generasi muda bisa berdiskusi dengan para pemangku kepentingan untuk membahas sumber daya air dan solusi untuk menjaga air bersih,” ujar Basuki sebagaiamana dilansir situs Kemenparekraf.
Pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, lanjut Basuki, sejalan dengan tema World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 18--25 Mei 2024.
“Kegiatan ini merupakan forum lintas batas keairan terbesar di dunia,” katanya.
Cinta Laura Berharap Generasi Muda Turut Jaga Sumber Air
Sementara itu, Duta Komunikasi World Water Forum ke-10, Cinta Laura, menuturkan generasi muda dapat berkontribusi secara nyata dalam menjaga ketahanan sumber daya air dari hal paling sederhana, misalnya dengan bijak memanfaatkan air dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Pelibatan Generasi Muda di World Water Forum ke-10 agar Berpartisipasi Nyata
Selain itu, generasi muda bisa memanfaatkan berbagai saluran komunikasi dan teknologi untuk menyebarkan pesan tentang konservasi air bersih, sanitasi, dan mitigasi bencana.
Komitmen Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10, katanya, sangat jelas mengingat kerentanan negara terhadap bencana alam seperti banjir dan kekeringan yang diperparah oleh perubahan iklim.
“Saya ingin memberikan apresiasi atas pendekatan proaktif Indonesia dalam mengatasi masalah-masalah mendesak ini di platform global,” ujar Cinta.
Sejumlah program untuk sesi pemuda terangkum dalam Bali Youth Plan, di antaranya kampanye #ShareWaterStories, Youth Podcast: Water Talk, Young Water Sustainability Leaders (YWSL) 2024, Youth Book, dan Final Youth Activities.
Adapun YWSL 2024 sebelumnya telah menggelar Online Bootcamp yang melibatkan 300 peserta muda di seluruh dunia. Terpilih 60 orang yang menjadi delegasi muda World Water Forum ke-10, Mereka berasal dari kawasan Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika serta Oceania.
Baca juga: Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum ke-10
Selain Bali Youth Plan, World Water Forum ke-10 juga sudah menetapkan sejumlah target untuk mencapai hasil nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan sumber daya air secara global.
Adapun target tersebut di antaranya pendirian Pusat Unggulan atau Center of Excellence for Climate and Water Resilience, membentuk working group dalam pengelolaan sumber daya air terpadu di pulau-pulau kecil, serta meresmikan Hari Danau Dunia atau World Lake Day. (SG-2)