Humaniora

Menlu Retno: Inovasi Digital Kawasan Penting untuk Dorong Percepatan Pancapaian SDGs

Indonesia berperan aktif dalam mendorong pemajuan isu-isu pembangunan dalam pertemuan UNESCAP. Tahun ini, Indonesia menginisiasi dan menjadi host Side Event Accelerating Ocean-Based Climate Action pada 24 April 2024.  
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
24 April 2024
Dok. Kemenlu

DI Sidang Komisi ke-80 UN Economic and Social Commission for Asia Pacific (UNESCAP) di Bangkok, Thailand, 22 April 2024,  Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan sikap Indonesia tentang pentingnya transformasi dan inovasi digital Kawasan dalam mendorong percepatan pencapaian SDGs Kawasan.

 

Sidang UNESCAP kali ini mengangkat tema Leveraging Digital Innovation for Sustainable Development in Asia and the Pacific dan dihadiri oleh negara-negara di kawasan.

 

“Asia Pasifik saat ini memimpin transformasi digital dunia dengan percepatan transformasi 10 tahun, yang terdorong akibat Pandemi Covid-19. Perkembangan positif ini seharusnya menjadi golden ticket bagi kita untuk menjadi yang terdepan dalam pencapaian Sustainable Development di tingkat global," ujarnya, seperti dikutip kemlu.go.id, Selasa (23/4). 

 

Baca juga: Ramadan 1445 H: Menlu Retno Serukan untuk Perkuat Solidaritas Kemanusiaan

 

“Internet economy Asia Tenggara sendiri diproyeksi oleh World Economic Forum mencapai USD 1 triliun pada 2030," imbuh Retno.

 

Namun demikian, lanjut Menlu, terdapat paradoks dari kemajuan tersebut. Laporan PBB tahun 2024 memperkirakan kemungkinan keterlambatan Kawasan Asia Pasifik dalam pencapaian SDGs, hingga 32 tahun ke depan (baru dapat tercapai pada tahun 2062). 

 

Hal itu disebabkan oleh Pandemi Covid-19 dan berbagai konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. Untuk itu, Menlu Retno menyampaikan, pentingnya inovasi digital kawasan untuk mengatasi paradoks tersebut.

 

Baca juga: Indonesia Siap Usung Tujuan SDGs di Wolrd Expo 2025, Osaka, Jepang

 

Dalam konteks tersebut, Retno menyebutkan upaya Indonesia yang dituangkan dalam Visi Indonesia Digital 2045. Visi tersebut difokuskan pada pengembangan digital bagi pengelolaan pemerintahan, ekonomi dan masyarakat, khususnya dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, penciptaan lapangan kerja dan kesempatan ekonomi baru, serta peningkatan produktivitas.

 

Tiga peta jalan

Lebih lanjut, Menlu menyampaikan tiga peta jalan bagi penguatan kerja sama transformasi digital dalam kerangka UNESCAP. Pertama, pengembangan roadmap digital yang terintegrasi.

 

“Lanskap digital di Kawasan Asia Pasifik saat ini amat terpecah. Perbedaan kesiapan nasional dan regional, serta perbedaan kapasitas regulasi telah menjadi tantangan tersendiri dalam mencapai inovasi digital regional,” jelasnya.

 

Sebab itu, Menlu menyampaikan, perlunya Asia Pasifik untuk mengembangkan sebuah roadmap digital Kawasan terintegrasi, yang  dapat memfasilitasi pertukaran teknologi dan kebijakan, menjaring potensi negara-negara, serta mengharmonisasikan berbagai inisiatif yang ada di Kawasan saat ini, termasuk di ASEAN dan APEC.

 

Peta jalan kedua, lanjut Retno, mempromosikan inklusivitas digital untuk jembatani digital divide.

 

Saat ini, ujarnya, masih ada gender gap penggunaan internet di Kawasan di mana pengguna internet perempuan jumlahnya lebih sedikit dari pengguna internet laki-laki dengan gap sebesar 264 juta jiwa, atau sekitar 6%. Selain itu, terdapat gap akses internet antara wilayah pedesaan dan terpencil dengan wilayah perkotaan.

 

Untuk itu, Menlu menegaskan perlunya dilakukan berbagai inovasi digital yang inklusif, termasuk dengan berinvestasi di berbagai fin-tech dan start-up yang dipimpin oleh perempuan; mendorong peningkatan infrastruktur digital; dan memperluas akses untuk pelatihan digital literacy.​

 

Ketiga, memastikan penggunaan transformative technologies untuk menjaga perdamaian dan kesejahteraan.

 

Emerging technologies seperti AI telah memberi warna baru pada hubungan antara teknologi dan geopolitik" ujar Menlu lagi. 

 

Di satu sisi, teknologi transformatif dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan, namun di sisi lain dapat dipergunakan niat jahat yang dapat memperdalam rivalitas global.

 

Maka dari itu, menurut Menlu, perlu adanya pengelolaan di tingkat kawasan (regional governance) untuk mencegah penggunaan yang salah, sekaligus memastikan kontribusi teknologi bagi peningkatan ekonomi yang berkelanjutan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

 

Indonesia berperan aktif dalam mendorong pemajuan isu-isu pembangunan dalam pertemuan UNESCAP. Tahun ini, Indonesia menginisiasi dan menjadi host Side Event Accelerating Ocean-Based Climate Action yang akan dilaksanakan pada 24 April 2024.  

 

Di sela-sela kunjungan, Menlu RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Executive Secretary UNESCAP, Menlu Mongolia, dan juga Menlu Tonga untuk membahas berbagai kerja sama bilateral, kawasan dan juga global. (SG-1)

​