DESA Karyamukti di Karawang, Jawa Barat, menjadi saksi kolaborasi apik antara akademisi dan masyarakat melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang digagas mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Politik Universitas Paramadina.
Program PPM mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, yang menilai langkah ini sebagai wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam memberikan solusi untuk masyarakat.
"Kampus tidak boleh hanya menjadi menara gading, tetapi harus berpijak pada realitas masyarakat,” ucap Saan.
Baca juga: Mendag Budi Minta Para Wisudawan Universitas Sahid Tangkap Peluang Berwirausaha
“Dengan program seperti ini, ilmu dan inovasi dari perguruan tinggi dapat langsung dirasakan manfaatnya," ujar Saan di sela acara yang berlangsung di Balai Desa Karyamukti, Minggu (15/12).
Mengusung Dua Tema Besar
PPM kali ini mengangkat dua tema utama, yaitu Penyuluhan Kelompok Petani Milenial dan Sosialisasi Digital Marketing untuk UMKM.
Program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat desa dengan pengetahuan praktis dan inovasi modern yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Pada sesi pertama, Karmila Ginting dan Wagino dari Direktorat Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian memberikan penyuluhan tentang teknik bertani modern.
Baca juga: Dukung Pengembangan Ekonomi Mahasiswa, Wamenkop Raih Robby Djohan Award
Materi yang dibagikan fokus pada efisiensi dan keberlanjutan, guna meningkatkan produktivitas petani milenial.
Sesi kedua menghadirkan Havid Al Vizki, seorang content specialist dari Republika, yang membimbing pelaku UMKM dalam memanfaatkan digital marketing.
Pelatihan ini membuka wawasan warga desa mengenai cara meningkatkan daya saing produk di pasar digital.
Sinergi Kampus dan Desa
Ketua Kelompok 1 PPM, Zulfikar Mufti, menegaskan bahwa program ini adalah implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Kami turun langsung ke lapangan untuk memahami masalah masyarakat dan memberikan solusi yang sesuai kebutuhan," ungkapnya.
Baca juga: BSI Salurkan BSI Scholarship 2024 untuk 2.300 Mahasiswa
Senada dengan itu, Ketua Kelompok 2, Hari Prasetiyo, menyebutkan bahwa kolaborasi ini melibatkan Pemerintah Desa Karyamukti untuk memastikan hasil program dapat memberi manfaat jangka panjang.
Turut Dorong Bangkitkan UMKM
Kepala Desa Karyamukti, Siti Rohimah, turut menyampaikan apresiasinya.
"Program ini sangat bermanfaat, terutama bagi petani dan pelaku UMKM di desa kami. Harapan kami, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut," ujarnya.
Kontribusi dan Antusiasme Warga
Sebagai bentuk dukungan konkret, Saan Mustopa menyerahkan 350 bibit buah dan tanaman dari Kementerian Lingkungan Hidup kepada masyarakat desa.
Bibit ini diharapkan dapat memperkuat potensi agraris desa sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga.
Antusiasme warga terlihat jelas selama acara, terutama saat sesi pembagian bibit tanaman.
"Program ini tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga langkah nyata yang bisa langsung kami manfaatkan," ujar seorang warga dengan semangat.
Dosen pembimbing, Dwi Purbaningrum, berharap kegiatan ini menjadi awal dari koneksi yang lebih erat antara perguruan tinggi dan masyarakat.
"Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga berkontribusi langsung dalam memecahkan masalah nyata di lapangan," katanya.
Karyamukti: Desa Agraris Menuju Kemajuan
Dengan kegiatan ini, Desa Karyamukti semakin mengukuhkan potensinya sebagai desa agraris yang maju.
Mahasiswa Universitas Paramadina telah membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat mampu menciptakan perubahan nyata.
Semangat inovasi yang diusung mahasiswa Paramadina ini tidak hanya membawa manfaat langsung, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk mengambil peran aktif dalam pemberdayaan masyarakat desa. (SG-2)