KOTA Bandung memperkuat posisinya sebagai kota inklusif dengan menegaskan komitmen terhadap kesetaraan dan inklusi sosial bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Komitmen ini tercermin dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024 yang berlangsung di Kantor Dinas Sosial Kota Bandung dengan tema “Berkarya Tanpa Stigma”.
Acara ini dihadiri oleh 1.500 peserta yang terdiri dari penyandang disabilitas, komunitas, pendamping, dan organisasi masyarakat.
Baca juga: Pemkot Bandung Beri Penghargaan pada Perusahaan yang Dukung Penyandang Disabilitas
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, menyampaikan apresiasi atas kontribusi berbagai pihak dalam mewujudkan kesetaraan.
“Kota Bandung harus menjadi tempat yang ramah bagi semua. Tidak ada stigma, tidak ada sekat. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk bersosialisasi, berkontribusi, dan membangun kota bersama,” ujarnya.
Dok.Pemkot Bandung.
Koswara juga menekankan pentingnya menghilangkan ego untuk menciptakan masyarakat yang inklusif.
“Dengan memperhatikan warga disabilitas, kita belajar untuk saling menghormati dan bekerja sama demi membangun kota yang lebih baik,” tambahnya.
Data dan Upaya Inklusi Kota Bandung
Menurut data Dinas Sosial Kota Bandung hingga Desember 2024, terdapat 7.368 penyandang disabilitas di kota ini, dengan mayoritas mengalami disabilitas fisik (24,06%).
Baca juga: Pemkot Tangerang Salurkan Perkuat Layanan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas
Penyebab utama disabilitas adalah penyakit (59%), diikuti kecelakaan atau kekerasan (26%), dan kelainan bawaan (14%).
Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bachtiar, menekankan pentingnya edukasi dan pencegahan melalui program hidup sehat, tertib lalu lintas, serta kolaborasi dengan komunitas dan lembaga kesehatan.
Dok.Pemkot Bandung
“Kita harus terus berkomitmen menciptakan Kota Bandung yang inklusif, di mana penyandang disabilitas dapat berkarya tanpa stigma,” ujarnya.
Rangkaian Acara HDI 2024
Peringatan HDI 2024 diisi dengan berbagai kegiatan yang mendukung pemberdayaan dan inklusi penyandang disabilitas, seperti:
- Job Fair Khusus Disabilitas: Menyediakan peluang kerja dari berbagai perusahaan.
- Pagelaran Seni: Menampilkan karya seni komunitas disabilitas, termasuk Yayasan Guruku Indonesia dan SLBN Cicendo.
- Penghargaan Inspiratif: Penghargaan untuk individu dan perusahaan yang aktif mendukung hak-hak disabilitas.
- Bantuan Alat Bantu dan Sembako: Penyerahan alat bantu senilai Rp25,6 juta dan 670 paket sembako.
- Layanan Khusus: Penyediaan layanan administrasi kependudukan, pemeriksaan kesehatan, konseling hukum, serta pelatihan keterampilan.
- Bazar Kreasi: Pameran hasil karya kreatif para penyandang disabilitas.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui momentum ini, Kota Bandung berharap dapat terus memperkuat kolaborasi antar-pemangku kepentingan untuk mewujudkan lingkungan yang ramah, setara, dan bebas stigma bagi penyandang disabilitas.
Baca juga: Dorong Kemandirian, Disnaker Gelar Pelatihan Barber Bagi Penyandang Disabilitas
"Selamat memperingati Hari Disabilitas Internasional. Mari bersama menciptakan kesempatan yang sama untuk semua," tutup A. Koswara. (SG-2)