SETELAH mengaliri listrik 24 jam di dua dusun dan satu desa di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, kini PT PLN (Persero) juga melakukan hal yang sama di empat desa di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) .
Adapun keempat desa yang kini tersambung listrik PLN tersebut adalah Desa Tublopo di Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Desa Meusin di Kecamatan Boking, Kabupaten Timur Tengah Selatan, dan Desa Kiubaat, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, serta Desa Maumutin di Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu.
Melalui Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW NTT) dan Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Kupang, PLN telah merampungkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang meliputi Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 7,81 kilometer sirkuit (KMS), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 19,81 KMS dan empat gardu dengan kapasitas 50 kilovolt Ampere (kVA) dengan 344 potensi pelanggan.
Baca juga: PLN Nyalakan 24 Jam Listrik di Wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Riau
Kehadiran listrik PLN ini pun disambut gembira oleh salah satu tokoh masyarakat Desa Meusin, Imanuel Banunaek, yang akhirnya bisa merasakan listrik di desanya.
“Kami sangat gembira dan sangat senang karena listrik sudah masuk ke Desa kami," ungkapnya, seperti dikutip bumn.go.id, Rabu (15/5).
Hal yang sama juga dirasakan Kepala Dusun di Desa Kiubaat, Marsel. Ia menyampaikan rasa syukurnya atas masuknya listrik sampai ke desa mereka.
Baca juga: PLN Siaga di Zona Utama Transportasi Publik
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN karena listrik telah menyala di kampung kami. Kegembiraan masyarakat begitu besar akhirnya dapat merasakan listrik,” ungkap Marsel.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN untuk memastikan hadirnya akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat.
Untuk itu, katanya, PLN akan terus mendukung agenda pemerintah dalam meningkatkan elektrifikasi di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah 3T.
“PLN terus mendukung Pemerintah dengan memperluas akses listrik secara merata ke seluruh pelosok negeri sebagai bentuk nyata dari keadilan sosial bagi semua warga Indonesia. Sehingga diharapkan kehadiran listrik mampu mendorong peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Darmawan.
Sementara itu, General Manager PLN UIW NTT, I Gede Agung Sindu Putra, mengatakan, realisasi pembangunan Listrik Desa di NTT menjadi salah satu fokus kantornya sebagai komitmen perseroan untuk menerangi hingga ke pelosok tanah air.
Pembangunan jaringan listrik desa pun terus dikebut untuk mempercepat pendistribusian listrik ke desa-desa yang belum mendapatkan kesempatan untuk menikmati listrik.
"Percepatan realisasi pembangunan jaringan listrik desa di NTT terus digencarkan. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat desa tentang pentingnya listrik dan bagaimana cara mendapatkan akses listrik juga terus dilaksanakan," ungkapnya.
Sindu melanjutkan, kondisi geografis seperti medan sulit dan cuaca yang tidak mendukung, tidak meyurutkan semangat petugas PLN untuk merampungkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Hal itu juga, lanjutnya, berkat dukungan dan kerja sama berbagai pihak antara lain Pemerintah Daerah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, instansi-instansi terkait dan masyarakat.
Menurut Sindu, pembangunan jaringan listrik desa tentu saja tidak semudah yang dibayangkan. Perjuangan-perjuangan para pejuang kelistrikan terus membara, meski menemui kendala sepanjang pembangunan jaringan listrik berlangsung.
"Semangat untuk menerangi wilayah-wilayah yang masih belum terjangkau oleh listrik akan terus digelorakan, sehingga seluruh penduduk dapat menikmati manfaat dari akses listrik tanpa terkecuali,” pungkasnya. (SG-1)