Humaniora

Ketua MUI Bandung: Kesalehan Ulama dan Keadilan Pemerintah Menentukan Nasib Masyarakat

Sebuah Hadits Riwayat Ibnu Nu’aim yang menyatakan bahwa kebaikan atau keburukan manusia dalam suatu masyarakat bergantung pada kesalehan para ulama dan keadilan umaro (penguasa atau pemerintah).

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
06 April 2024
Ketua MUI Kota Bandung KH. Miftah Faridl mengisi ceramah dalam acara Silaturahmi Ulama dan Umaro yang digelar di Pendopo Kota Bandung, Jumat (5/4), (IstPemkot Bandung)

DALAM sebuah acara Silaturahmi Ulama dan Umaro yang digelar di Pendopo Kota Bandung, Jumat (5/4), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, KH. Miftah Faridl, mengemukakan sebuah prinsip penting yang menjadi dasar kebaikan suatu negeri atau daerah. 

 

Dalam pengutarannya, ia mengutip sebuah Hadits Riwayat Ibnu Nu’aim yang menyatakan bahwa kebaikan atau keburukan manusia dalam suatu masyarakat bergantung pada kesalehan para ulama dan keadilan umaro (penguasa atau pemerintah).

 

Sebagaimana dikutip situs Pemkot Bandung, Miftah Faridl menegaskan bahwa dua golongan manusia ini, jika mereka berperilaku baik, akan membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat. 

 

Baca juga Ramadan: Momentum Dapat Pahala Besar dan Perkuat Hubungan dengan Allah

 

Namun, jika perilaku mereka tidak baik, maka dampaknya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi para ulama dan umaro untuk selalu berada dalam kondisi yang baik dan melakukan tugas mereka dengan sebaik-baiknya.

 

Pesan tersebut sejalan dengan visi Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, yang percaya bahwa kesuksesan Kota Bandung akan tercapai apabila ulama dan umaro dapat bekerja bersama-sama secara harmonis. 

 

Miftah menyampaikan bahwa visi tersebut merupakan harapan semua pihak untuk membangun masyarakat yang ideal.

 

Plh Sekretariat Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, juga turut menyampaikan bahwa sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, tidak bisa diabaikan eksistensi para ulama dalam pengambilan kebijakan.

 

Ulama dan umaro di Kota Bandung dinilai telah menjalankan peran masing-masing dengan baik dan saling melengkapi, yang pada akhirnya menciptakan keseimbangan dan kondisi yang kondusif di kota tersebut.

 

Baca juga: Renungan Ramadan: Umat Islam Diminta ‘Tabayyun’ dalam Menerima Informasi

 

Pada kesempatan itu, Hikmat juga menyoroti kerja sama yang baik antara ulama dan umaro dalam menyelenggarakan pesta demokrasi 2024 dengan aman, damai, dan kondusif. 

 

Ia yakin bahwa solidaritas di antara keduanya juga akan diuji dalam pemilihan wali kota mendatang.

 

Baca juga: 'Kampoeng Ramadhan Jogokariyan' (KRJ) Bangkitkan Pelaku UMKM dan Ekonomi Masyarakat

 

Hikmat menambahkan bahwa pemilihan tersebut akan berjalan dengan aman, damai, dan kondusif, sebagaimana yang telah terbukti pada pemilihan sebelumnya. (SG-2)