DIREKTORAT Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali membuka Beasiswa Sawit bagi jenjang D1, D2, D3, D4 dan S1.
Tahun ini target penerima beasiswa bertambah menjadi 3.000 orang. Persiapan seleksi telah dilaksanakan oleh Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) Tahun 2024 pada 26-28 Maret 2024, di Bandung Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut dibahas juga terkait penyusunan rencana aksi pelaksanaan beasiswa SDMPKS tahun 2024, konsolidasi dengan masing-masing stakeholder terkait khususnya Perguruan Tinggi Penyelenggara Beasiswa SDMPKS Tahun 2024, serta penyusunan mekanisme pendaftaran beasiswa SDMPKS tahun 2024.
Baca juga: Beasiswa Sawit Program Penting untuk Wujudkan Industri Sawit Berkelanjutan
“Seleksi beasiswa tahun ini menjadi tahun keempat bagi Direktorat Jenderal Perkebunan bekerja sama dengan BPDPKS, badan yang dibentuk oleh pemerintah untuk menghimpun, mengadministrasikan, mengelola, menyimpan, dan menyalurkan dana seleksi beasiswa,” ujar Direktur Perlindungan Perkebunan, Hendratmojo Bagus Hudoro, dalam keterangannya yang dilansir ditjenbun.pertanian.go.id, Selasa (2/4).
Target penerima beasiswa sawit, lanjutnya, dari tahun ke tahun terus meningkat. Tercatat, penerima beasiswa 2021 sebanyak 660 orang, tahun berikutnya 2022 meningkat menjadi 1.000 orang. Selanjutnya, pada 2023 menjadi 2.000 orang dan tahun 2024 ini, target penerima beasiswa bertambah menjadi 3.000 orang.
“Beasiswa ini dirancang untuk menghasilkan SDM unggul di bidang kelapa sawit, sasaran penerima beasiswa diantaranya pekebun kelapa sawit, anak/suami /istri dari pekebun, karyawan dan anak/suami/istri dari pekerja di perkebunan kelapa sawit, pengurus organisasi yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan ASN yang bertugas di bidang perkelapasawitan dapat menempuh pendidikan tinggi dengan mudah,” imbuh Bagus.
Baca juga: Kemenaker Salurkan Beasiswa Pendidikan untuk Generasi Penerus Bangsa
Ia berharap program beasiswa sawit dapat mencetak generasi muda pekebun sawit yang dapat terus secara konsisten meningkatkan industri perkelapasawitan di Indonesia dan dunia. (SG-1)