Humaniora

Kecamatan Mandalajati Jadi Percontohan Penanganan Bencana di Kota Bandung

Menurut data dari Kajian Risiko Bencana Khusus Gempa Bumi dan Banjir Institut Teknologi Bandung, 62% wilayah Kota Bandung memiliki potensi bencana alam dan non alam. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
14 Juli 2024
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, dengan bangga meresmikan Kampung Siaga Bencana di Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Sabtu (13/7). (Ist/Pemkt Bandung)

KECAMATAN Mandalajati kini memegang peran penting dalam penanganan bencana di Kota Bandung. 

 

Di balik keberhasilannya mengukuhkan Kampung Siaga Bencana, terselip ambisi besar untuk menjadikan wilayah ini sebagai laboratorium penanganan bencana yang bisa dicontoh oleh 29 kecamatan lainnya.

 

Pada Sabtu (13/4), Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, dengan bangga meresmikan Kampung Siaga Bencana di Kecamatan Mandalajati. 

 

Baca juga: Apakah itu Sesar Lembang? Inilah Langkah Antisipasi untuk Kurangi Risiko Bencana Gempa

 

Dalam acara tersebut, sebanyak 50 warga setempat diangkat menjadi pengurus yang akan menangani berbagai divisi kritis seperti evakuasi, dapur umum, logistik, dan hunian sementara. 

 

 

"Kami berharap, dengan jumlah penduduk Kota Bandung yang hampir menyentuh 2,6 juta, 30 Kecamatan, dan 151 Kelurahan, ini menjadi cikal bakal," ujar Bambang.


 

Bambang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mitigasi dan simulasi penanganan bencana, mencerminkan pandangan bahwa tanggung jawab ini adalah milik semua pihak.

 

Ancaman Nyata di Depan Mata

 

Menurut data dari Kajian Risiko Bencana Khusus Gempa Bumi dan Banjir Institut Teknologi Bandung, 62% wilayah Kota Bandung memiliki potensi bencana alam dan non alam. 

 

Baca juga: Pentingnya Literasi dan Mitigasi Hadapi Risiko Bencana Sesar Lembang

 

Fakta ini memaksa pemerintah dan masyarakat untuk tidak tinggal diam. 

 

"Kami sudah berkomunikasi dengan jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpnan Daerah), dan kami sepakat, persoalan bencana adalah tanggung jawab bersama," pesan Bambang sebagaimana dikutip situs Pemkot Bandung.

 

 

Paradigma Baru dalam Penanganan Bencana

 

Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiyar, menegaskan bahwa Kampung Siaga Bencana merupakan paradigma baru yang berorientasi pada mitigasi kesiapsiagaan bencana. 

 

Dengan terwujudnya Kampung Siaga Bencana Kecamatan Mandalajati, terbentuklah jejaring siaga bencana berbasis masyarakat yang kuat dan mampu mengorganisasikan masyarakat terlatih untuk menghadapi bencana.

 

"Sudah sangat layak jika Pemkot Bandung menjadikan Kecamatan Mandalajati sebagai laboratorium penanganan bencana dengan dibentuknya Kampung Siaga Bencana Mandalajati," ujar Soni. 

 

Ia menambahkan bahwa inisiatif ini dapat menjamin kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat yang berkesinambungan serta mengoptimalkan potensi dan sumber daya untuk penanggulangan bencana.

 

Membangun Masa Depan yang Siaga

 

Langkah awal sudah dimulai dengan pelatihan intensif yang diikuti oleh 50 pengurus Kampung Siaga Bencana Kecamatan Mandalajati dari 11 hingga 13 Juli 2024. 

 

Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin: Masih Banyak Daerah Miliki Indeks Risiko Bencana Tinggi

 

Mereka dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi berbagai situasi darurat, sehingga siap menerapkan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata.

 

Namun, tantangan ke depan tidaklah ringan. Membangun kesiapsiagaan bencana bukanlah tugas yang dapat diselesaikan dalam semalam. 

 

Diperlukan kerja sama lintas sektor dan komitmen jangka panjang dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.

 

Bambang berharap bahwa apa yang dimulai di Mandalajati akan menyebar ke seluruh Kota Bandung.

 

"Kecamatan Mandalajati dikukuhkan sebagai Kampung Siaga Bencana. 29 Kecamatan lainnya harus belajar bersama," ujarnya.

 

Kecamatan Mandalajati telah memulai langkah besar menuju kesiapsiagaan bencana yang lebih baik.

 

Semoga inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain dan membentuk masyarakat yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan bencana di masa depan.

 

Mari kita terus berupaya menciptakan lingkungan yang lebih aman dan siap siaga menghadapi bencana, dimulai dari komunitas-komunitas kecil seperti Kecamatan Mandalajati.(SG-2)