Humaniora

Jakarta Menuju Sekolah Net Zero Carbon, PLTS di SMAN 70 Jakarta Diresmikan

Program PLTS merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan PT Paiton Energi, mendukung inisiatif sekolah net zero carbon di Jakarta.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
05 Desember 2024
Acara peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di SMAN 70 Jakarta, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12). (Ist/Pemprov DKI Jakarta)

LANGKAH besar menuju keberlanjutan energi di dunia pendidikan resmi dimulai dengan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di SMAN 70 Jakarta, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12). 

 

Program PLTS merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan PT Paiton Energi, mendukung inisiatif sekolah net zero carbon di Jakarta.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko, mengapresiasi sinergi yang terjalin antara berbagai pihak, termasuk PT Paiton Energi, yang secara aktif mendukung kebijakan energi terbarukan.

 

Baca juga: Pemda Jabar Resmikan PLTS Atap di 7 SMA/SMK untuk Dukung Energi Hijau

 

“PLTS di SMAN 70, serta di dua sekolah lainnya, yakni SMAN 54 Jakarta Pusat dan SMAN 53 Jakarta Barat, menjadi wujud nyata komitmen kami terhadap energi terbarukan, khususnya di dunia pendidikan,” ungkap Sarjoko.

 

Edukasi Energi Terbarukan untuk Generasi Muda

 

Kehadiran PLTS di SMAN 70 bukan hanya memberikan solusi energi yang lebih efisien, tetapi juga menjadi media edukasi bagi para pelajar. 

 

Sarjoko menekankan pentingnya peran PLTS ini dalam meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya energi terbarukan untuk masa depan.

 

“Saya berharap fasilitas ini memberikan dampak positif, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Ini juga bisa menjadi inspirasi proyek serupa di sekolah lain,” tambahnya.

 

Dukungan dari PT Paiton Energi

 

Presiden Direktur PT Paiton Energi, Fazil Erwin Alfitri, menjelaskan bahwa pihaknya memasang 20 unit Solar PV (Photovoltaic) dengan kapasitas 10 Kilowatt Peak (KwP) di setiap sekolah. 

 

Baca juga: Pemkot Bandung Kembangkan Sorgum sebagai Energi Baru Terbarukan dan Ketahanan Pangan

 

Dalam satu bulan, PLTS ini mampu mengurangi emisi karbon hingga 0,68 ton, setara dengan menanam satu pohon.

 

“Program ini mendukung tiga dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan: pendidikan berkualitas, energi bersih dan terjangkau, serta mitigasi perubahan iklim,” ujar Fazil sebagaimana dilansir situs Pemprov DKI Jakarta.

 

Manfaat Nyata bagi Sekolah

 

Kepala SMAN 70 Jakarta, Sunaryo, menyambut baik kehadiran PLTS yang dianggap membawa manfaat luar biasa, baik dari segi pembelajaran, efisiensi energi, maupun kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon.

 

“Program ini tidak hanya membantu kebutuhan listrik sehari-hari, tetapi juga menjadi alat pembelajaran praktis yang memotivasi siswa untuk memahami energi terbarukan dan pentingnya menjaga lingkungan,” kata Sunaryo.

 

Langkah Awal Menuju Masa Depan Berkelanjutan

 

Acara peresmian PLTS turut dihadiri oleh Winner Jihad Akbar, Direktur Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Dikdasmen.

 

Baca juga: KTT G20 Brasil: Indonesia Berkomitmen pada Pembangunan Berkelanjutan dan Transisi Energi

 

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa dunia pendidikan dapat menjadi pelopor dalam penerapan energi terbarukan. 

 

Dengan PLTS di SMAN 70 dan dua sekolah lainnya, Jakarta semakin dekat untuk mewujudkan sekolah-sekolah net zero carbon yang mendukung lingkungan berkelanjutan dan pembelajaran berkualitas. (SG-2)