BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan berbagai pemangku kepentingan di industri kesehatan untuk menyelenggarakan Indonesia Health Tourism Exchange Forum (IHTEF) 2024.
Acara yang akan berlangsung pada 2 - 4 Agustus 2024 di Central Park Mall, Jakarta itu dirancang untuk mempromosikan wisata kesehatan dan kebugaran di Indonesia, dengan menampilkan produk-produk kesehatan lokal, layanan kesehatan, dan teknologi medis terkini.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Mohamad Kashuri, menjelaskan, acara tersebut i akan menjadi ajang edukasi dan promosi bagi produk-produk kesehatan yang aman dan berkualitas.
Baca juga: 65 Tahun RI–Kamboja: KBRI Phnom Penh Gelar Indonesia Health Fest 2024
“Saat ini terjadi perubahan gaya hidup di masyarakat yang semakin memperhatikan kesehatan dan kebugaran. IHTEF 2024 akan menampilkan berbagai produk kesehatan yang diawasi BPOM untuk memastikan keamanan dan kualitasnya,” ujar Mohamad Kashuri dalam Weekly Brief with Sandi Uno, di Jakarta, Senin (29/7).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor kesehatan dan pariwisata.
Menurutnya, IHTEF 2024 adalah platform yang ideal untuk mempertemukan pelaku industri kesehatan dan pariwisata, serta membuka peluang bisnis baru yang menguntungkan kedua belah pihak.
Baca juga: Kembangkan Sektor 'Wellness Tourism', Kemenparekraf Dukung Gelaran Pekan Kesehatan
“Kami melihat potensi besar dalam wisata kesehatan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas di Indonesia, sekaligus menikmati keindahan destinasi wisata kita,” imbuh Menparekraf.
Pada kesempatan yang sama, Group Brand Manager PT Mustika Ratu, Mega Anjasmoro,menyampaikan, wellness tourism semakin diminati oleh wisatawan lokal pascapandemi covid-19.
Menurutnya, taman sari spa milik Mustika Ratu yang menawarkan perawatan ala putri keraton Jawa dan Bali, telah menarik banyak wisatawan domestik.
Baca dulu: Indonesia-Turki Jalin Kerja Sama Industri Alat Kesehatan Senilai USD10,5 Juta
“Perawatan tradisional Indonesia seperti massage Jawa dan Bali sangat diminati. Selain itu, tren seperti sound healing juga mulai populer di kalangan wisatawan. Sejak pandemi, orang-orang semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental mereka,” tambah Mega.
Ia juga melihat peningkatan signifikan dalam jumlah pengunjung lokal yang datang ke Spa Mustika Ratu. Sebelum pandemi covid-19, 80% pengunjung adalah turis asing.
“Namun, setelah pandemi, 80% pengunjung kami adalah wisatawan lokal. Ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam kesadaran kesehatan masyarakat,” ujarnya.
IHTEF 2024 akan diikuti sekitar 80 booth yang diisi oleh UMKM dan industri obat, suplemen kesehatan, dan kosmetik.
Head of Inbound and Domestic Tour DPP Astindo, Heben Ezer, mengungkapkan, pihaknya telah mendorong anggota-anggota Astindo untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
“Kami ingin memadukan wisata kesehatan dengan aktivitas lain seperti golf dan wellness treatment. Ini adalah peluang besar untuk memperkenalkan paket wisata kesehatan kepada wisatawan domestik dan mancanegara,” ujarnya.
Promosi Wellness Tourism
Lebih lanjut, Mega Anjasmoro menjelaskan, wellness tourism tidak hanya tentang perawatan fisik, tetapi juga melibatkan aspek budaya dan spiritual.
“Perawatan tradisional Indonesia seperti massage Jawa dan Bali sangat diminati. Selain itu, tren seperti sound healing juga mulai populer di kalangan wisatawan,” kata Mega Anjasmoro.
Kemenparekraf juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa wisata kesehatan di Indonesia terus berinovasi dan berkelanjutan. Untuk itu, Sandiaga mengingatkan, pentingnya menjaga kualitas layanan dan produk kesehatan agar wisatawan mendapatkan pengalaman yang memuaskan.
“Kami berharap IHTEF 2024 bisa menjadi titik awal yang baik untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kesehatan terkemuka di dunia. Dengan inovasi dan kolaborasi, kita bisa mencapai tujuan tersebut,” tutupnya.
Dengan berbagai kegiatan menarik dan partisipasi luas dari pelaku industri, IHTEF 2024 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan wisata kesehatan di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. (Fajar Ramadan/SG-1)