Humaniora

Hoaks Mengatasnamakan Pj Wali Kota Bandung, Pemkot Imbau Warga Waspada

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana, menegaskan bahwa nomor dan pesan yang tersebar tidak benar. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
24 September 2024
Pesan palsu yang mengatasnamakan Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, kini beredar luas melalui aplikasi WhatsApp. (Ist/Pemkot Bandung)

PESAN palsu yang mengatasnamakan Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, kini beredar luas melalui aplikasi WhatsApp. 

 

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan tegas menyatakan bahwa pesan tersebut adalah hoaks dan meminta masyarakat untuk lebih waspada.

 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana, menegaskan bahwa nomor dan pesan yang tersebar tidak benar. 

 

Baca juga: Exit Tol KM 149 Gedebage, Kota Bandung, Kembali Dibuka Akhir Desember 2024

 

"Kami pastikan nomor dan pesan tersebut palsu," ujar Yayan dengan tegas. 

 

Ia juga meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap segala bentuk pesan yang mengatasnamakan Koswara atau pejabat lainnya dari Pemkot Bandung.

 

Lebih lanjut, Pemkot Bandung mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tertipu oleh pesan-pesan semacam itu. 

 

Baca juga: A. Koswara Resmi Dilantik sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung

 

Kewaspadaan adalah kunci dalam menghadapi upaya penipuan yang memanfaatkan nama pejabat kota. 

 

"Jangan mudah terkecoh dengan pesan yang mengatasnamakan pejabat Pemerintah Kota Bandung," tambah Yayan.

 

Selain diminta waspada, masyarakat juga diimbau untuk proaktif melaporkan segala bentuk dugaan penipuan yang mengatasnamakan Pemkot Bandung. 

 

Baca juga: ‘Sakedap Drive Thru’, Inovasi Perizinan UMKM yang Mudahkan Pelaku Usaha di Kota Bandung

 

Diskominfo Kota Bandung menyediakan beberapa kanal untuk pelaporan, salah satunya melalui Instagram resmi @humas_bandung.

 

Dengan adanya langkah ini, Pemkot Bandung berharap masyarakat dapat lebih teredukasi dan berhati-hati dalam menghadapi penyebaran hoaks yang kerap kali mengatasnamakan pejabat publik. (SG-2)