HARI Anak Nasional tahun ini menjadi momen refleksi penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk meninjau berbagai persoalan yang dihadapi anak-anak.
Dari keterbatasan akses pendidikan, maraknya pernikahan dini, penggunaan narkoba, hingga perlindungan hak-hak sipil anak, berbagai tantangan ini mendesak untuk segera diatasi.
Dalam semangat kebersamaan, perwakilan dari Forum Anak Nasional membacakan "Suara Anak Indonesia 2024" pada puncak peringatan Hari Anak Nasional ke-40 di Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (23/7).
Baca juga: Hari Anak Nasional 2024: Bukan Sekadar Perayaan, Waktunya Bertindak!
Anak-anak dari 38 provinsi mengemukakan lima harapan utama yang ditujukan kepada pemerintah dan masyarakat.
Berikut adalah butir-butir yang mereka sampaikan di hadapan Presiden Jokowi dan para pejabat tinggi negara:
1. Pemenuhan Hak Sipil Anak
Anak-anak memohon kepada pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan edukasi mengenai pentingnya kepemilikan Kartu Identitas Anak, akta kelahiran, Kartu Keluarga, dan administrasi kependudukan lainnya.
Langkah ini sangat penting untuk memastikan setiap anak memiliki identitas yang sah dan diakui negara.
2. Pencegahan Perkawinan Usia Anak
Dengan maraknya perkawinan dini yang berdampak negatif pada pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak, mereka meminta pembentukan Satgas Pencegahan Perkawinan Usia Anak di tingkat paling bawah.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi angka perkawinan dini yang masih tinggi di berbagai provinsi.
3. Pencegahan Perokok Aktif dan Penyalahgunaan NAPZA
Anak-anak menyerukan optimalisasi regulasi untuk mencegah mereka menjadi perokok aktif atau pasif serta korban penyalahgunaan narkoba dan minuman keras.
Baca juga: Sebanyak 6.000 Anak Hadiri Perayaan Puncak Hari Anak Nasional 2024 di Jayapura, Papua
Mereka berharap prinsip hak anak dapat diadopsi dalam kebijakan bisnis, memastikan perlindungan yang lebih kuat terhadap dampak negatif industri tembakau dan alkohol.
4. Akses dan Fasilitas Pendidikan yang Merata
Permintaan untuk memperkuat regulasi dan kebijakan pendidikan menjadi sorotan utama.
Anak-anak berharap pemerintah dan pemerintah daerah fokus pada peningkatan kualitas pendidik, pengembangan kurikulum yang adaptif, dan pemerataan fasilitas pendidikan yang ramah anak, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
5. Sosialisasi dan Implementasi UU Perlindungan Anak
Mereka menekankan pentingnya sosialisasi dan implementasi undang-undang terkait kekerasan dan eksploitasi anak.
Langkah ini dianggap krusial untuk menekan angka kekerasan dan memberikan perlindungan yang lebih efektif bagi anak-anak di seluruh Indonesia.
Penyampaian "Suara Anak Indonesia 2024" ini bukan sekadar seremonial, tetapi cerminan nyata partisipasi anak-anak dalam pembangunan bangsa.
Mereka mengungkapkan harapan dan keinginan untuk mendapatkan perhatian serius terhadap pemenuhan hak-hak dasar dan perlindungan mereka.
Acara ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya melindungi dan memperjuangkan hak-hak anak.
Dukungan dan tindak lanjut dari pemerintah serta masyarakat diharapkan dapat mewujudkan aspirasi anak-anak Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berkeadilan.
Baca juga: Hari Anak: Majelis Rakyat Papua Bisa Perjuangkan Kesejahteraan Perempuan dan Anak
Dengan ditandatanganinya "Suara Anak Indonesia" di Jakarta pada tanggal 16 Juli 2024, harapan dan cita-cita anak-anak Indonesia untuk membangun bangsa yang lebih maju dan bermartabat semakin mengemuka.
Mereka tidak hanya berharap, tetapi juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan masa depan yang lebih baik. (Fajar Ramadan/SG-2)