Humaniora

Cegah Salah Sasaran, Verfikasi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Perlu Dibenahi

Peninjauan penerima KIP tidak hanya harus berdasarkan prestasi akademik seperti nilai IPK saja, tetapi juga kondisi ekonomi mahasiswa tersebut

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
07 Mei 2024
Dari sejumlah informasi terungkap masih terjadi penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang kurang tepat sasaran. (Ist/Universitas Bina Sarana Informatika)

DARI sejumlah informasi terungkap masih terjadi penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang kurang tepat sasaran.

 

 

Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi, turut menyoroti masalah penyaluran KIP Kuliah yang kurang tepat sasaran. 

 

 

Menurut Dede Yusuf, pentingnya pembaruan dalam sistem verifikasi yang melibatkan kerja sama antara pemerintah dan universitas.

 

 

Baca juga: Dede Yusuf Soroti Lonjakan Kenaikan UKT di Beberapa Perguruan Tinggi Negeri

 

 

“Verifikator KIP Kuliah adalah pemerintah bersama dengan kampusnya. Jika terjadi salah sasaran, ini berarti harus dipertanyakan apakah kampus tidak melakukan fungsi reviewing para penerima KIP ini setiap tahun,” ujar Dede Yusuf, di Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (6/5).
 

 

 

Dede juga menegaskan dinamika ekonomi penerima bisa berubah secara signifikan, misalnya ada yang orang tuanya mendadak menjadi pengusaha besar atau mahasiswa tersebut berhasil sebagai Youtuber atau selebritas media sosial dengan penghasilan yang cukup besar.

 

 

Baca juga: Gandeng Perguruan Tinggi, Mentan Dorong Pengembangan Varietas Padi IPB 9G
 
 

“Ketika sudah mampu, seharusnya mereka tidak lagi menerima KIP Kuliah. dan kampus serta Kemendikbudristek adalah yang tahu kondisi ini melalui review tahunan," terang Dede sebagaimana dilansir situs DPR RI, Selasa (7/5). 

 

 

"Peninjauan penerima KIP tidak hanya harus berdasarkan prestasi akademik seperti nilai IPK saja, tetapi juga kondisi ekonomi mahasiswa tersebut," jelasnya.
 

 

Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menunjukkan bahwa program KIP Kuliah diharapkan mendukung lebih dari 200 ribu mahasiswa setiap tahunnya. 

 

 

Baca juga: Lulusan SMA dan SMK Diajak Lanjutkan ke Pendidikan Tinggi Vokasi di Poltekpar

 

 

Namun, masih terdapat laporan-laporan yang menunjukkan bahwa ada penerima yang kondisi ekonominya telah berubah namun masih menerima bantuan.
 

 

 

Lebih lanjut, Dede  menegaskan bahwa ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk peningkatan dan pembaruan dalam sistem verifikasi dan peninjauan ulang penerima KIP Kuliah. 

 

 

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa program ini tepat sasaran dan hanya membantu mahasiswa yang memang membutuhkan dukungan finansial untuk pendidikan mereka. (SG-2)