MERAYAKAN hari jadinya yang ke-25, Schneider Electric Foundation mengumumkan lima pemenang dari program global Youth Innovation for a Sustainable Future (Inovasi Pemuda untuk Masa Depan yang Berkelanjutan) se Asia Pasifik.
Salah satu pemenangnya adalah Yayasan Solar Chapter dari Indonesia sebagai juara 2 dengan meraih hadiah 20.000 Euro dari Scheneider Electric Foundation.
Para pemenang tersebut terpilih dari ratusan aplikasi berbagai belahan dunia yang masuk. Mereka menghadirkan solusi inovatif untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan melalui transisi yang adil, pelatihan keterampilan, dan kewirausahaan.
Baca juga: Lagi, Du Anyam Ekspor Kerajinan Anyaman Lontar Flores Timur ke Pasar Global
Demikian rilis yang diterima Sokoguru dari Schneider Electric, Kamis (24/10)
Yayasan Solar Chapter berhasil menyisihkan ratusan peserta lainnya dengan proyek mereka, Solar & Water Learning Center for Youth (Pusat Pembelajaran Tenaga Surya dan Air untuk Pemuda) di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kami di Solar Chapter merasa terhormat diakui sebagai salah satu pemenang Youth Innovation for a Sustainable Future’ di kawasan Asia Pasifik. Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Schneider Electric dalam memberdayakan pemuda di NTT melalui pengembangan kapasitas untuk proyek-proyek ketahanan iklim,” ujar Pendiri dan Direktur Eksekutif Yayasan Solar Chapter, Mustika Wijaya.
.
Dok. Yayasan Solar Chapter
Melalui proyek Solar & Water Learning Center for Youth di NTT, sambungnya, Yayasan Solar Chapter berharap dapat menciptakan dampak positif bagi komunitas lokal dan memberikan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak.
Baca juga: Modeling Budi Daya Rumput Laut Seluas 50 Ha Dibangun di Rote Ndao, NTT
Menurut Mustika, Yayasan Solar Chapter membawa pengalaman selama tujuh tahun dalam membangun dan menerapkan sistem pompa bertenaga surya yang berkelanjutan di berbagai daerah terpencil di NTT.
Pengalaman itu, imbuhnya, menjadi dasar kuat bagi pengembangan proyek Solar & Water Learning Center for Youth yang fokus pada pendidikan penting bagi pemuda mengenai iklim dan tantangan di daerah yang paling terdampak krisis air dan perubahan iklim.
“Namun, seringkali kurang diperhatikan dibandingkan dengan daerah perkotaan,” ujar Mustika lagi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, Inisiatif itu memberikan pelatihan tentang energi surya, mengingat NTT memiliki salah satu potensi energi surya terbesar di Indonesia, serta cara-cara berkelanjutan untuk memanfaatkannya dalam menghadapi krisis air dan perubahan iklim yang sedang terjadi.
Program-program di pusat pembelajaran tersebut menawarkan pelatihan praktis yang dipimpin oleh para ahli, konsultasi pribadi, dan materi pelatihan elektronik yang mudah dipahami, termasuk dalam bentuk video.
Terdapat dua jalur dalam program ini. Jalur pertama, Pendidikan Energi Surya untuk Pemuda, fokus pada pelatihan praktis untuk pemuda di desa-desa, dengan materi tentang dasar-dasar energi surya, instalasi, dan keterlibatan masyarakat, serta membantu mereka terhubung dengan pekerjaan yang ramah lingkungan di desa mereka, memastikan akses air bersih terus terjaga.
Sementara itu, jalur kedua, Pelatihan untuk Fasilitator Pemuda, menawarkan pelatihan online tingkat lanjut mengenai pemeliharaan sistem tenaga surya, pemberdayaan masyarakat, dan keterampilan fasilitasi, untuk membekali para pemuda untuk menjadi pemimpin dan pelatih masa depan dalam solusi tenaga surya, air, dan iklim sehingga memastikan program dapat berkembang lebih luas di berbagai komunitas.
Paling berdampak dan inovatif
Program Youth Innovation for a Sustainable Future diselenggarakan bersama program Ashoka, Changemaker Companies, dengan tujuan untuk menemukan 25 proyek paling berdampak dan inovatif bagi pemuda dari setiap wilayah yang berpartisipasi dalam proyek ini (Afrika & Timur Tengah, Eropa, Amerika, Asia).
Program global tersebut berfokus pada pelatihan profesional, kewirausahaan, dan transisi yang adil dengan total hadiah sebesar 50.000 Euro. Proyek yang terpilih juga akan mendapatkan peningkatan visibilitas melalui saluran dan jaringan global Schneider Electric Foundation dan Ashoka.
“Kami merasa bangga dapat mendukung inovasi dari pemuda berbakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kami percaya bahwa generasi muda memegang peran kunci dalam menciptakan solusi inovatif untuk masa depan. Selamat kepada tim Yayasan Solar Chapter atas karya inspiratif mereka,” kata Martin Setiawan, Cluster President Indonesia & Timor Leste, Schneider Electric.
Menurutnya, komitmen mereka terhadap kemajuan berkelanjutan mencerminkan nilai-nilai yang di junjung di Schneider Electric, dan pihaknya berharap dapat terus mendukung kesuksesan mereka dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan untuk semua.
Selain Yayasan Solar Chapter dari Indonesia, pemenang lainnya di Asia Pasifik adalah The Women’s Foundation dari HongKong yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan tantangan stereotip gender; Sambhav Foundation dari India, yang mengatasi pengangguran dan kualitas pendidikan melalui intervensi sosial.
Kemudian SDSN Youth dari Filipina, yang memobilisasi pemuda untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, serta Connecting Dreams dari India, yang memberdayakan pemuda untuk kewirausahaan yang berkelanjutan.
Didirikan pada 1999 di bawah naungan Fondation de France, Schneider Electric Foundation mendukung para pelopor perubahan yang mendorong transisi yang adil, mempromosikan inklusi sosial, dan memberdayakan masyarakat di seluruh dunia.
Sepanjang 2024, yayasan ini merayakan peran generasi muda di seluruh dunia dengan meningkatkan kesadaran akan dampak sosial dan lingkungan mereka serta memobilisasi dukungan dari karyawan perusahaan.
Ke depan, fokus pada pemuda dan mendukung solusi untuk transisi energi yang adil, menjadi tujuan utama dari inisiatif proyek yang diluncurkan di lima benua bekerja sama dengan Ashoka ini.
Setelah edisi pertama di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, serta edisi kedua yang baru saja diselesaikan di Asia Pasifik, kampanye ini akan berlanjut di Amerika Selatan dan Amerika Utara pada Oktober 2024.
Untuk diketahui, Ashoka adalah jaringan global terbesar yang terdiri dari wirausaha sosial terkemuka — individu-individu dengan gagasan baru untuk secara sistemik mengatasi tantangan terbesar di dunia, serta keterampilan kewirausahaan untuk mengubah gagasan tersebut menjadi dampak sosial tingkat nasional, regional, dan global.
Selama lebih dari 40 tahun, Ashoka telah mendukung lebih dari 3.800 wirausaha sosial di 90 negara dengan solusi yang menangani
masalah-masalah paling mendesak di masyarakat. Visi Ashoka adalah menciptakan dunia di mana Semua Orang adalah Pembawa Perubahan (SG-1).