PADA acara silaturahmi dengan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Se-Indonesia (AFKUBI), Presiden Joko Widodo (Jokowi), menekankan pentingnya dialog dalam menyelesaikan konflik, terutama di negara yang sangat majemuk seperti Indonesia.
“Ruang dialog penting dibuka agar konflik sekecil apapun tidak berlanjut dan menimbulkan masalah yang lebih besar,” ujarnya di Ruang Credential, Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (25/9).
Dalam sambutannya, Kepala Negara mengapresiasi peran AFKUBI dalam menjaga kerukunan dan toleransi di Indonesia.
Baca juga: Tradisi Ngenjot Bentuk Toleransi Antar Agama Di Bali
"Saya sangat menghargai mengapresiasi peran dan kontribusi FKUB selama ini dalam menjaga suasana yang damai, harmonis, toleransi, suasana rukun sehingga persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa terawat baik dan terus terjaga," ujar nya.
Presiden menyampaikan bahwa saat ini situasi global sedang bergejolak. Bahkan, di era modern seperti saat ini, masih terjadi peperangan yang seharusnya bisa dihindari dalam peradaban yang lebih maju.
"Dalam peradaban baru, dalam peradaban modern masih ada perang, baik itu di Ukraina, maupun di Palestina, ini ditambah lagi sekarang dengan perang di Lebanon. Sehingga membuat yang namanya persatuan, yang namanya kerukunan, yang namanya toleransi itu merupakan hal yang sangat berharga, sangat bernilai tinggi di negara manapun," imbuh Presiden.
Baca juga: Patung Garuda di IKN Kini Memukau dengan Warna Hijau, Begini Prosesnya
Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas politik, ekonomi, dan sosial dalam menghadapi tantangan ke depan. Presiden menyebut bahwa sebuah negara yang berada dalam konflik tidak dapat melanjutkan pembangunannya.
"Negara bisa membangun kalau stabilitas politik, stabilitas ekonomi, stabilitas sosialnya bisa terjaga dengan baik," tegasnya.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti dua perhelatan besar yang akan dihadapi Indonesia dalam waktu dekat, yaitu transisi kepemimpinan nasional pada 20 Oktober 2024 serta pemilihan kepala daerah di 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi pada November mendatang. Ia meminta AFKUBI untuk memberikan perhatian lebih dalam menjaga stabilitas dan kerukunan selama masa transisi ini.
"Ini adalah perhelatan besar yang juga akan berdampak besar bagi negara kita sehingga saya minta FKUB juga memberikan perhatian," ucapnya lagi.
Presiden pun berharap agar seluruh elemen bangsa, termasuk AFKUBI, terus berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kerukunan. Hal tersebut penting dalam rangka mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
"Sekali lagi saya sangat menghargai, mengapresiasi upaya-upaya yang telah FKUB lakukan di daerah baik kabupaten/kota maupun provinsi juga di asosiasi FKUB. Dan ini merupakan kontribusi besar Bapak/Ibu sekalian terhadap bangsa dan negara yang kita cintai," tutur Presiden.
Ia juga berbicara tentang pentingnya membangun infrastruktur dan fasilitas IKN secara mandiri, menggunakan sumber daya dan tenaga ahli lokal. Ia menegaskan bahwa hampir 99% material pembangunan IKN bersumber dari dalam negeri.
“Saya senang bahwa yang mengerjakan 100% adalah putra-putri terbaik kita,” ujarnya.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Plt. Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, dan Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet. (Fajar Ramadan/BPMI Setpres/SG-1)