PARA siswa diminta turut aktif dan mengambil peran sebagai agen perubahan dalam upaya penyelamatan pangan. Untuk itu para siswa
Diharapkan turut menyosialisasikan Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) di lingkungan masing-masing, terutama memulainya dari diri sendiri.
Ajakan tersebut disampaikan Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) Nita Yulianis, dalam kegiatan Remaja Putri Sehat Aktif Produktif (Putri Sakti) dan Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang (Garangasem), di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/9).
Baca juga: Kolaborasi KKP dengan Bapanas Tingkatkan Asupan Protein Nasional
Dalam acara tersebut dipaparkan pula fakta bahwa sepertiga pangan yang diproduksi di dunia atau sekitar 1,3 miliar ton terbuang setiap tahunnya. Nita yang hadir sebagai narasumber membahas beberapa hal terkait Sisa dan Susut Jalan (SSP) atau Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia.
“Kajian SSP dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan timbulan SSP di Indonesia mencapai 23-48 juta ton/tahun atau setara dengan 0.5 kg/orang setiap harinya” ungkap Nita dalam rilis Bapanas, Sabtu (21/9).
Timbulan SSP, sambungnya, berasal dari lima tahap rantai pasok yaitu tahapan produksi, pascapanen dan penyimpanan, proses dan pengemasan, distribusi dan pemasaran, serta konsumsi.
Baca juga: Bapanas: Gerakan Pangan Murah Ciptakan Ekosistem Pangan yang Baik dari Hulu ke Hilir
“Tahapan konsumsi merupakan titik kritisnya, karena sampah makanan terbesar ada pada tahap ini, sekitar 5-19 juta ton/tahun yang apabila bisa diselamatkan dapat memberi makan 62-125 juta orang,” imbuh Nita.
Lebih lanjut, dijelaskannya, Bapanas/NFA berkomitmen untuk melakukan upaya pencegahan dan pengurangan SSP yang ditandai dengan hadirnya Kepala NFA pada United Nation Food System Summit (UNFSS)+2 di Roma, Italia pada 2023.
“NFA juga telah menginisiasi GSP yang dimulai pada 2022 berkolaborasi dengan sektor pentahelix seperti akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah serta media” tambah Nita
Baca juga: Pemkot Bandung Raih Dua Penghargaan pada Ajang Bapanas Award 2024
Komitmen atasi SSP
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih Setyawulan, menyampaikan, komitmennya untuk mengatasi SSP.
“Kota Semarang sangat berkomitmen mengurangi SSP ini salah satunya melalui Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang ( Garangasem) yang diimplementasikan oleh seluruh elemen masyarakat tidak kecuali pada dunia pendidikan, edukasi kepada siswa usia sekolah juga terus dilakukan” ucapnya.
Endang juga berharap Putri Sakti sebagai agen-agen perubahan tidak hanya slogan, tetapi bisa mengimplementasikannya dan menyebarkan hal-hal yang baik kepada lingkungannya.
Sementara itu Kepala Dinas Pedidikan Bambang Pramusinto yang turut hadir menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya yang telah dilakukan Dinas Ketahanan Pangan melalui Putri Sakti dan Garangasem).
“Untuk Putri Sakti sementara ini masih menyasar anak-anak SMP namun secara bertahap nantinya akan kami lanjutkan untu anak usia SD dan PAUD, kami berharap nantinya mereka paham pentingnya konsumsi makanan yang sehat sehingga ketika dewasa akan diterapkan dalam kesehariannya” tutur Bambang.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan lomba kreasi pengolahan pangan berlebih yang merupakan suatu bentuk kegiatan yang mengedukasi pentingnya konsumsi Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), penyelamatan pangan dan pemanfaatan pangan beriebih serta mendorong inovasi siswi untuk menciptakan kreasi olahan yang praktis serta mudah diaplikasikan. (SG-1)