Hukum

Kopasgat TNI AU Gelar Latihan Pembebasan Sandera di Bandung Command Center

Latihan ini menjadi puncak dari rangkaian pelatihan sebelumnya, yang meliputi simulasi di kereta api dan tahap awal di ground school. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
19 Desember 2024

SUASANA tegang menyelimuti Bandung Command Center (BCC) di Balai Kota Bandung, Rabu (18/12) pukul 14.00 WIB, ketika sejumlah orang bersenjata lengkap tiba-tiba masuk dan menyandera pegawai. 

 

Tak lama berselang, kepulan asap dari smoke bomb memenuhi ruangan, menambah kepanikan.

 

Namun, ketegangan ini segera berubah menjadi aksi heroik. Sejumlah tentara dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara menyerbu BCC dengan senjata lengkap. 

 

Baca juga: Gandeng TNI, Pemkot Bandung Bangun Dapur Sehat untuk Program Makan Bergizi

 

Dalam hitungan menit, mereka melumpuhkan para penyandera dengan aksi sigap dan presisi tinggi, sebelum membawa mereka keluar menggunakan kendaraan teknis.

 

Dok.Pemkot Bandung.

 

Beruntung, ini hanyalah simulasi latihan pembebasan sandera yang digelar oleh Kopasgat TNI AU. Latihan tersebut merupakan bagian dari pelatihan Pusat Pendidikan Kodiklat AU Wingdik 800/Pasgat.

 

Lokasi Strategis untuk Latihan
 

Komandan Wingdik 800/Pasgat, Kolonel Pas Harry Nugroho, mengungkapkan bahwa pemilihan BCC sebagai lokasi latihan bukan tanpa alasan.

 

Dok.Pemkot Bandung.

 

“BCC adalah pusat strategis Pemerintah Kota Bandung. Latihan di sini mensimulasikan situasi genting yang berpotensi melumpuhkan aktivitas kota,” ujar Harry.

 

Baca juga: Kementan Gandeng TNI AD Demi Terwujudnya Swasembada Pangan

 

Latihan ini menjadi puncak dari rangkaian pelatihan sebelumnya, yang meliputi simulasi di kereta api dan tahap awal di ground school. 

 

Di BCC, skenario difokuskan pada pembebasan sandera dari ancaman teror bom.

 

Kesiapan Menghadapi Ancaman
 

Harry menegaskan, latihan ini bukanlah respons terhadap ancaman spesifik, melainkan bentuk antisipasi.

 

Dok.Pemkot Bandung.

 

“Kota Bandung tidak rawan terorisme. Ini murni latihan untuk membiasakan siswa menghadapi situasi berisiko tinggi,” jelasnya.

 

Sebanyak 30 siswa dan 20 personel pendukung dari kursus Bravo 90 terlibat dalam latihan ini. 

 

Para peserta dilatih khusus untuk operasi anti-terorisme dan akan melanjutkan pelatihan intensif di tahap berikutnya.

 

“Meski baru tahap pengenalan, para siswa sudah memiliki dasar untuk menghadapi ancaman nyata,” tambah Harry.

 

Dukungan Pemerintah Kota Bandung
 

 Pj Sekretaris Daerah Kota Bandung, Dharmawan, menyatakan dukungan penuh terhadap latihan ini.

 

Baca juga: Usulan Polri di Bawah Kemendagri atau TNI Dinilai Pengkhianatan Reformasi

 

“Simulasi seperti ini mengingatkan kita bahwa ancaman bisa datang kapan saja. Dengan latihan ini, kita menjadi lebih waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan,” ungkap Dharmawan.

 

Latihan pembebasan sandera ini juga menarik perhatian sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Balai Kota Bandung. 

Mereka mengapresiasi aksi heroik Kopasgat yang menunjukkan kesiapan luar biasa dalam menghadapi situasi darurat.

 

Kegiatan ini menjadi pengingat pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan pemerintah daerah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. (SG-2)