Ekonomi

Wiseco.id dan KemenKopUKM Dampingi UKM Akses Pendanaan Melalui BisLaf

Jumlah pendaftar program BisLaf  mencapai lebih dari 1.300 UKM. Angka  itu menunjukkan banyak UKM yang memahami pentingnya akses pendanaan untuk mengembangkan bisnis mereka.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
08 Maret 2024
Dok. Kemenkop UKM

USAHA kecil dan menengah memerlukan pendampingan  dalam menyiapkan fundamental dan proposal bisnisnya agar mampu mendapatkan pendanaan dalam satu rangkaian program bernama Bisnis Layak Funding (BisLaf). 

 

Untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) pun menggandeng Wiseco.id.

 

“Lewat program yang dihasilkan dari kerja sama ini menjadi momentum bagi para pelaku usaha untuk bertransformasi menjadi lebih baik, memiliki fundamental bisnis yang kokoh, manajemen bisnis yang tertata, dan meningkatkan kapasitas dan kualitas bisnisnya,” kata Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM KemenKopUKM Temmy Satya Permana, saat membuka acara Workshop dan Pitching Demo Bisnis Layak Funding (BisLaf) di Bogor, Kamis (7/3), seperti dilansir kemenkopukm.go.id, Jumat (8/3).

 

Baca juga: Kemenkop UKM Siap Kucurkan Pendanaan Syariah Rp10 Miliar untuk UMKM

 

Kegiatan tersebut, lanjutnya, tidak hanya mencerminkan komitmen untuk memberikan dukungan terbaik kepada pelaku bisnis kecil dan menengah, tetapi juga sebagai wujud nyata dari upaya bersama untuk meningkatkan literasi keuangan dan keterampilan pengembangan bisnis di kalangan pelaku usaha UKM,” imbuhnya. 

 

Lebih lanjut, Temmy mengatakan, UMKM dinilai memiliki peran penting menjadi tulang punggung ekonomi. Di satu sisi, UMKM juga dituntut untuk bisa mendapatkan pembiayaan agar skala bisnisnya bisa naik kelas.

 

Workshop yang diselenggarakan pada 6-7 Maret itu, jelasnya, merupakan bagian integral dari program BisLaf yang telah dimulai sejak pertengahan Januari 2024. Beberapa kegiatan yang diselenggarakan dalam rangkaian workshop ini seperti seminar, sosialisasi lembaga pembiayaan, dan pitching Demo UKM.

Temmy mengatakan jumlah pendaftar program BisLaf  mencapai lebih dari 1.300 UKM. Angka  itu menunjukkan banyak UKM yang memahami pentingnya akses pendanaan untuk mengembangkan bisnis mereka. Kemudian ada 180 UKM yang ditargetkan lolos kurasi untuk masuk dalam tahap selanjutnya.

 

“Nantinya, 180 UKM yang lolos kurasi diharapkan dapat mengikuti program pendampingan dengan serius dan memanfaatkan sebaik-baiknya karena sudah menghilangkan satu tempat/kesempatan dari peserta yang lain,” tambanya.

Kemudian, sambung Temmy,  UKM yang lolos akan diberikan panduan dan informasi tentang bagaimana membangun bisnis yang memiliki potensi mendapatkan pendanaan (funding) dari berbagai sumber, seperti investor, lembaga keuangan, atau program dukungan bisnis lainnya.

 

Dengan begitu diharapkan UKM yang mengikuti program ini bisa meningkatkan literasi keuangan mulai dari pembiayaan perbankan, pembiayaan ekspor, pembiayaan berbasis securities crowdfunding, dan pendanaan berbasis private investor. Sehingga mereka dapat memahami dan mengeksplorasi berbagai pilihan sumber pembiayaan yang tersedia bagi UKM.

 

Sebanyak 15 pelaku UKM yang akan melakukan pitching diharapkan dapat memberikan penampilan terbaik. Sesi ini bukan hanya kesempatan untuk mempresentasikan bisnis mereka, tetapi juga sebagai media branding dan promosi untuk mengenalkan usaha mereka (How we are. What we are and what are we going to do) kepada lembaga pembiayaan dan mitra investor.

 

“Tahap ini menjadi pemantik awal sebelum dilakukan pendampingan khusus oleh mitra kami, Wiseco.id,” ujarnya. 

Temmy menambahkan, dari 180 UKM yang didampingi diharapkan ada sebanyak 60 lebih UKM terbaik yang layak funding dan sukses pendanaan. “Dan bagi para lembaga pembiayaan dan investor, kami berharap memberikan feedback positif bagi pelaku UKM dan dapat memberikan kesempatan untuk memberikan akses pendanaan bagi UKM,” kata Temmy. 

 

Minim literasi

 

Pada kesempatan yang sama, CEO Wiseco.id, Rizky Wihardi, mengaku, kolaborasi itu sejalan dengan visi perusahaannya yang memiliki fokus untuk memberikan pendampingan bisnis dan investasi kepada UKM. Sebab, pihaknya melihat banyak UKM yang bertumbuh namun belum siap diberikan pendanaan lantaran minimnya literasi. 

 

“Oleh sebab itu kami melihat sinergi yang seru di sini dan kami berharap kolaborasi ini semoga bisa membuat UKM Indonesia mengangkat dan bertumbuh baik dari sisi kapasitas dan kualitasnya,” jelasnya. 

 

Orientasinya, tambah Rizky, bisa membangun UKM memiliki masa depan yang memang layak funding bukan hanya sekadar berbisnis yang tidak jelas urusan atau tujuannya kemana. 

Salah satu peserta yang mengikuti pitching demo Muhammad Irfan Alfarizi Co Founder PT Yuksri Prima dengan produk frozen food Bebek Ungkep menyampaikan pengalaman pertamanya mengikuti acara seperti ini. 

 

“Alhamdulillah ini baru pertama kali presentasi di depan para funder, ini sebuah pengalaman yang sangat bagus untuk ke depannya yang mana sebelum berkembang ke depan kita juga difasilitasi dengan training/pendampingan,” katanya. (SG-1)