AJANG MotoGP Mandalika di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), bukan hanya menjadi ajang balap motor bergengsi, tetapi juga membawa dampak ekonomi signifikan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Ajang internasional yang berlangsung pada 27-29 September 2024 itu menjadi katalisator bagi perkembangan ekonomi kreatif di Mandalika dan sekitarnya.
Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi Kreatif Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Fiki Satari, menegaskan bahwa kehadiran MotoGP di Mandalika tidak hanya mendorong sektor pariwisata.
Baca juga: Harga Hotel Tinggi Saat MotoGP Mandalika 2024, IHGMA NTB Klarifikasi
MotoGP Mandalika juga memberikan peluang emas bagi UMKM untuk meningkatkan omzet dan memperkenalkan produk-produk unggulan lokal ke pasar internasional.
“Kami sangat gembira melihat UMKM lokal mampu memanfaatkan momentum ini dengan signifikan,” jelas Fiki.
“Ini bukti nyata bahwa sektor ekonomi kreatif memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Fiki Satari di Mandalika, Minggu (29/9).
UMKM Lokal Mendulang Kesuksesan di MotoGP Mandalika
Dengan jumlah pengunjung mencapai 110 ribu orang, MotoGP Mandalika 2024 menjadi panggung utama bagi lebih dari 800 UMKM lokal.
Baca juga: MotoGP Mandalika 2024 Siap Digelar, Okupansi Hotel Capai 90%
Produk-produk mereka, mulai dari kuliner khas Lombok hingga suvenir bertema MotoGP, laris manis diburu oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dampaknya, para pelaku UMKM mengalami lonjakan omzet yang luar biasa.
Salah satu pelaku UMKM yang merasakan manfaat besar adalah Agus, pemilik brand kaos "LombokQu", yang berhasil meraih omzet hingga Rp40 juta selama ajang berlangsung.
"Kami sangat bersyukur bisa berpartisipasi dalam event besar ini. Antusiasme pengunjung terhadap produk kami sangat tinggi, ini menjadi motivasi untuk terus berinovasi," kata Agus.
Tak hanya Agus, para pedagang makanan khas Lombok dan suvenir lokal juga mencatat peningkatan pendapatan yang signifikan.
Produk-produk mereka menjadi primadona di kalangan pengunjung, menjadikan MotoGP Mandalika 2024 sebagai ajang yang mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif lokal secara nyata.
Dorong UMKM untuk Masuk ke Rantai Pasok Internasional
MotoGP Mandalika 2024 tak hanya memberikan peluang jangka pendek, tetapi juga membuka pintu bagi UMKM untuk masuk ke rantai pasok internasional.
Fiki Satari menuturkan harapannya agar di masa depan, produk-produk lokal seperti merchandise MotoGP hingga suku cadang motor bisa berkompetisi di pasar global.
Baca juga: UMKM Binaan Pertamina Raup Kesepakatan Rp 2 Miliar di CAEXPO 2024
"Kami yakin UMKM memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional,” ucapnya.
“Oleh karena itu, kami akan terus menciptakan iklim usaha yang kondusif agar mereka bisa berkontribusi lebih besar lagi, bahkan di pasar internasional," jelas Fiki.
MotoGP Mandalika 2024 juga menorehkan prestasi lain dengan melibatkan 2.750 tenaga kerja lokal dan menciptakan dampak ekonomi mencapai Rp4,8 triliun.
Acara ini disiarkan ke lebih dari 200 negara dan ditonton oleh 300 juta penonton di seluruh dunia, memperkuat posisi Mandalika sebagai destinasi unggulan Indonesia di mata dunia.
Dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan yang terus diberikan oleh Kemenkop UKM bersama Pemerintah Provinsi NTB, MotoGP Mandalika diharapkan menjadi platform berkelanjutan untuk memperkenalkan produk unggulan NTB ke pasar global.
Ajang ini tidak hanya sekadar balapan, tetapi juga momentum strategis untuk memberdayakan masyarakat dan mengangkat perekonomian daerah.
Ajang Internasional Berdampak Positif
Penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2024 menunjukkan bagaimana acara internasional dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara nyata.
Antusiasme tinggi dari UMKM lokal dan para pengunjung membuktikan bahwa sektor ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
Diharapkan ajang seperti ini dapat terus diadakan di masa depan, memberikan ruang bagi UMKM lokal untuk semakin maju dan bersaing di panggung global.
MotoGP Mandalika tidak hanya tentang balapan, tapi juga tentang mengangkat perekonomian daerah dan menciptakan peluang baru bagi masyarakat setempat.(SG-2)
