Ekonomi

Termasuk Negara Tujuan Ekspor, Jawa Barat Tingkatkan Ekspor Kopi dan Kako ke Filipina

Selain melakukan business matching dan kunjungan lapangan, para delegasi Filipina juga akan melaksanakan city tour Kota Bandung dan kunjungan ke Dekranasda Jabar.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
10 Juli 2024
Pemdaprov Jabar memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha kopi dan kakao Jabar dengan para pembeli (buyers) dari Filipina melalui pertemuan bisnis  di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (9/7). (Dok. Pemprov Jabar)

SAAT ini kopi dan kakao menjadi salah satu komoditas potensial ekspor Jawa Barat (Jabar), baik yang masih berbentuk biji maupun produk olahannya. Untuk itu Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov)  Jabar terus mendorong peningkatan ekspor kopi dan kakao ke Filipina.

 

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha kopi dan kakao Jabar dengan para pembeli (buyers) dari Filipina melalui pertemuan bisnis (business matching), di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (9/7) 

 

"Baru saja kami melakukan business matching antara para buyers kopi dan kakao dari Filipina yang langsung dipimpin oleh Dubes Indonesia untuk Filipina Agus Widjojo," ujar Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman, seperti dikutip situs resmi Pemprov Jabar, Rabu (10/7).

 

Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Kopi Senilai USD 1,48 Juta ke Amerika Serikat


Selain bertemu dengan para pelaku usaha, lanjutnya,  para calon pembeli asal Filipina itu juga diajak melihat langsung kebun kopi dan pabrik cokelat di kawasan Kabupaten Bandung.

 

“Pertemuan bisnis bertujuan mempererat hubungan dagang Indonesia  - Filipina, serta meningkatkan nilai ekonomi produk pertanian,” imbuh Herman.

 

Selain itu, pertemuan bisnis juga dapat mempererat hubungan diplomatik pemerintah Indonesia - Filipina. Dalam pertemuan, Duta Besar Indonesia untuk Filipina dan delegasi dari pemerintah Filipina juga hadir.

 

Baca juga: Mentan Amran: Berhasil Ekspor Jagung ke Filipina, RI Bekomitmen Capai Swasembada Pangan

 

"Baru saja kami melakukan business matching antara para buyers kopi dan kakao dari Filipina yang langsung dipimpin oleh Dubes Indonesia untuk Filipina Agus Widjojo," tambahnya.

 

Filipina termasuk dari lima besar negara tujuan ekspor terbesar Jabar dalam lima tahun terakhir. Ini menandakan bahwa Filipina merupakan pasar potensial bagi produk Jabar.

 

"Kita harus terus menjaga performa ekspor ke negara tersebut. Salah satunya dengan melakukan diversifikasi produk ekspor Jabar ke Filipina," kata Herman.

 

Lebih lanjut, ia mengatakan, data menunjukkan bahwa dari Januari - April 2024, senilai USD782.000 produk kopi Jabar sudah diekspor ke berbagai negara di dunia. Nilai tersebut meningkat 11,6% dari periode yang sama di tahun 2023.

 

Sementara USD95 juta produk kakao Jabar sudah diekspor ke berbagai negara. Nilai ekspor kakao tersebut meningkat 59% dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

 

"Jabar akan terus meningkatkan perannya dalam perekonomian, dan diharapkan salah satunya melalui rangkaian kegiatan yang kita laksanakan ini," ujar Herman.


Selain melakukan business matching dan kunjungan lapangan, para delegasi Filipina juga akan melaksanakan city tour Kota Bandung dan kunjungan ke Dekranasda Jabar.

 

Herman berharap, kedatangan mereka tidak hanya meningkatkan ekonomi di sektor perdagangan tapi juga sektor pariwisata.

 

"Besok akan ke lapangan melihat langsung bagaimana produk kopi dan kakao di daerah Bandung selatan sekaligus para buyers - nya akan dibawa rekreasi melihat potensi wisata Jabar. Jadi sektor pariwisata kita juga bisa meningkat," pungkasnya. (SG-1)