Ekonomi

Sekjen Kemenaker: Perbanyak Lapangan Kerja untuk Hadapi Bonus Demografi

Keahlian tenaga kerja juga harus disiapkan dengan matang, terutama dengan perkembangan teknologi digital yang mengakibatkan beberapa pekerjaan hilang dan pekerjaan baru tumbuh.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
30 Juni 2024
Sekjen Kemenaker disampaikan dalam acara kuliah umum bertajuk "Peluang dan Tantangan Pekerjaan di Era Society 5.0" yang diadakan di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (29/6). (Ist/Unpad)

SEKRETARIS Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemenaker) Anwar Sanusi menyampaikan wawasan mengenai peluang dan tantangan ketenagakerjaan di era digital kepada mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad).

 

Pemaparan Sekjen Kemenaker disampaikan dalam acara kuliah umum bertajuk "Peluang dan Tantangan Pekerjaan di Era Society 5.0" yang diadakan di Bale Sawala, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (29/6).

 

Acara kuliah umum diselenggarakan atas kerja sama Pusat Pengembangan Karier Unpad dan Kemenaker. 

 

Baca juga: Fikom Unpad Gelar Roadshow Wildlife Journalism Competition 2024 di Denpasar dan Ambon

 

Dalam pemaparannya, Anwar menekankan pentingnya mengantisipasi isu-isu ketenagakerjaan yang akan datang, khususnya terkait megatren global seperti geopolitik, geoekonomi, dan persaingan sumber daya alam. 

 

Di Indonesia, tantangan ini semakin kompleks dengan adanya bonus demografi yang harus dioptimalkan agar menjadi bonus ekonomi. 

 

"Kita harus menciptakan lapangan kerja yang besar agar bonus demografi ini bisa menjadi bonus ekonomi," ujar Prof. Anwar.

 

Baca juga: Festival Budaya Fikom Unpad 2024 Hadirkan Cerita Rakyat dan Keragaman Budaya

 

Menghadapi era Indonesia Emas 2045, Anwar memaparkan bahwa negara membutuhkan 198,3 juta lapangan kerja. 

 

Keahlian tenaga kerja juga harus disiapkan dengan matang, terutama dengan perkembangan teknologi digital yang mengakibatkan beberapa pekerjaan hilang dan pekerjaan baru tumbuh.

 

Keterampilan seperti berpikir kreatif, analisis data, pengambilan keputusan, motivasi, dan kesadaran diri menjadi sangat penting di era ini. 

 

"Namun, saat ini tidak mudah menemukan calon pegawai dengan kualifikasi sesuai yang diinginkan perusahaan," kata Anwar sebagaimana dilansir situs Unpad.

 

Baca juga: Mahasiswa Unpad Ciptakan Tonik Rambut dari Limbah dan Dedaunan

 

Ia menambahkan bahwa program magang adalah solusi untuk mengenali dunia kerja.

 

Prof. Anwar juga menyoroti fleksibilitas hubungan kerja yang semakin berkembang seiring dengan digitalisasi dan karakteristik generasi milenial dan generasi Z di Indonesia. 

 

Konsep tempat kerja yang cair atau remote working kini banyak ditawarkan perusahaan. 

 

Selain itu, konsep lapangan kerja hijau atau green jobs juga mulai dikenal, mendukung keberlanjutan lingkungan meskipun menyebabkan hilangnya beberapa pekerjaan. 

 

"Kita harus paham pekerjaan apa yang akan ada dan hilang sebagai dampak dari green economy," jelasnya.

 

Untuk mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja, Anwar memberikan beberapa saran penting. 

 

Pertama, menjaga motivasi diri agar tidak mudah menyerah. 

 

Kedua, terus belajar dan melakukan upskilling serta reskilling meskipun sudah mendapatkan pekerjaan. 

 

Ketiga, membangun jejaring kerja yang kuat karena kesuksesan sering kali dicapai melalui kerja tim.

 

 "Keberhasilan bukan hanya karena diri sendiri, tetapi juga karena memiliki tim," katanya.

 

Acara ini dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti, yang berharap mahasiswa Unpad dapat berkontribusi dan menjadi pemimpin untuk memajukan bangsa Indonesia. 

 

"Tetap optimistis, pengetahuan yang diperoleh cukup, tetapi soft skills, keterampilan, attitude, dan karakter juga penting. Silakan lihat tren pasar kerja seperti apa," pesan Prof. Rina.(SG-2)