Ekonomi

RI Gelar Forum Bisnis Berskala Besar Pertama di Amerika Latin, 11-13 September 2024

Sebanyak 49 perusahaan Indonesia akan berpartisipasi pada Forum Bisnis dan pameran produk di Ina-Lac Business Forum yang terdiri dari wakil BUMN, perusahaan swasta skala menengah ke atas dan UMKM.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
28 Agustus 2024
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Amerop) Kemlu, Umar Hadi, menyampaikan rencana penyelenggaraan Ina-Lac Business Forum ke-6 di Peru, kepada  wartawan Selasa, (27/8). (Dok. Kemlu)

UNTUK pertama kalinya Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) akan menyelenggarakan Forum Bisnis berskala besar di Amerika Latin.

 

Forum antara pengusaha Indonesia dan negara-negara di Amerika Latin dan Karibia (Amlatkar) atau lebih dikenal dengan Indonesia-Latin American and the Caribbean (InaLac) Business Forum itu akan diadakan di Lima, Peru pada 11-13 September 2024.

 

“Ina-Lac Business Forum 2024 ini merupakan misi bisnis berskala besar dan komprehensif yang pertama kalinya dilakukan Pemerintah Indonesia ke kawasan Amlatkar dengan melibatkan partisipasi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta, serta masyarakat madani,” ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Amerop) Kemlu, Umar Hadi, kepada wartawan dalam rilis Kemlu, Rabu (28/8).

 

Baca juga: Forum Bisnis Indonesia-Maroko: Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Nasional

 

Menurutnya, penyelenggaraan Ina-Lac Business Forum ke-6 di Peru itu menjadi salah satu strategi diplomasi Indonesia dalam mendiversifikasi pasar ekspor, meningkatkan nilai perdagangan dan daya saing ekonomi Indonesia di kawasan Amlatkar.

 

“Besarnya potensi pasar di Amlatkar, perlu digarap secara lebih optimal oleh Indonesia", tegas Umar.

 

Baca juga: Rayakan 75 Tahun Hubungan Indonesia-Yunani, KBRI Athena Gelar ‘Indonesia Expo 2024’

 

Momentum langkah ekspansi bisnis Indonesia di Amlatkar, sambungnya,  sangat tepat di tengah kondisi geopolitik global yang tidak menentu akibat perang dan ketegangan di berbagai kawasan. 

 

Di sisi lain, sejumlah negara tetangga Indonesia, termasuk di ASEAN, seperti Vietnam, Thailand, Malaysia maupun Singapura sangat agresif memperluas pasar ekspor mereka di Amlatkar.

 

Produk unggulan 

Forum Bisnis Ina-Lac di Peru terdiri dari pameran produk unggulan Indonesia, Business Matching, Business Pitching, CEO Talks, InaLac Business Network, InaLac Society Network dan pagelaran seni budaya Indonesia.

 

Baca juga: Lewat Indonesia Expo 2024 KBRI Manila Promosikan produk Unggulan di Filipina

 

Rangkaian kegiatan bisnis di Peru nanti merupakan langkah strategis Pemerintah Indonesia untuk memperkuat kemitraan ekonomi melalui interaksi secara langsung antara pengusaha Indonesia dan mitra mereka dari Amlatkar sekaligus mendorong peluang investasi.

 

Sebanyak 49 perusahaan Indonesia akan berpartisipasi pada Forum Bisnis dan pameran produk, yang terdiri dari wakil BUMN, perusahaan swasta skala menengah ke atas dan UMKM. 

 

Sektor dan produk unggulan yang ditampilkan meliputi energi, logistik, otomotif dan spareparts, makanan dan minuman, beauty and wellness, furnitur and home decor.

 

Menurut Umar Hadi, selama penyelenggaraan Forum Bisnis Ina-Lac  lima tahun terakhir (2019-2023), rata-rata pertumbuhan nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara Amlatkar naik 8,9%. Nilai ekspornya bahkan melonjak hingga 23,14%.

 

“Tren dan kinerja positif ini akan terus dipertahankan. Kita berharap angka perdagangan dua arah Indonesia dan Amlatkar dapat naik secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan", ungkap Umar Hadi dengan optimis. 

 

Sementara itu, Prasetyo Singgih selaku Ketua Komite Amerika Tengah, Kuba dan CARICOM yang hadir mewakili Kadin menjelaskan komitmen pihaknha dalam mendukung program Forum Bisnis InaLac  di Peru. 

 

Pihaknya juga akan menggelar roadshow dan misi bisnis ke beberapa negara di kawasan dengan mengajak 15 pengusaha Indonesia untuk menggarap pasar potensial ini.

 

“Selain berpartisipasi di Ina-Lac  di Peru, para pengusaha yang dibawa Kadin akan membuka peluang pasar di Kuba dan Amerika Tengah serta CARICOM", tambah Prasetyo Singgih.

 

Pemerintah Indonesia bekerja secara lintas sektor untuk terus meningkatkan interaksi dengan semua pemangku kepentingan di kawasan Amerika Latin dan Karibia.  

 

Selain merupakan pasar potensial dengan jumlah populasi 639,6 juta jiwa, kawasan ini juga menawarkan berbagai potensi kerjasama dan kemitraan yang luas kepada Indonesia, khususnya dalam sektor-sektor penting seperti ketahanan pangan, energi dan mineral. (SG-1)