Ekonomi

Forum Bisnis Indonesia-Maroko: Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Nasional

Maroko memiliki potensi kerja sama dengan Indonesia dalam bidang alat mesin pertanian. Sebab, Maroko menjadikan aktivitas agrikultur sebagai kontributor utama dalam pertumbuhan ekonominya.

 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
27 April 2024
Dok. Kemenperin

Pemerintah berupaya meningkatan akses pasar produk industri nasional, khususnya alat mesin pertanian ke pasar ekspor nontradisional. 

 

Untuk itu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rabat, Maroko menggelar The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation.

 

Forum bisnis yang diselenggarakan pada Rabu (24/4) waktu setempat itu  merupakan rangkaian dari agenda kegiatan Salon International de l'Agriculture au Maroc (SIAM) Meknes ke-16 yang digelar di Meknes, Maroko.

 

Baca juga: KBRI Panama Ikutsertakan Produk-produk Ekspor Unggulan Indonesia dalam Expocomer 2024

 

“Forum Bisnis ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memfasilitasi pelaku industri nasional untuk memperluas akses pasarnya, terutama ke negara-negara nontradisional,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Sopar Halomoan Sirait, di Casablanca, Maroko, Kamis (25/4), seperti dikutip kemenperin.go.id.

 

Di SIAM Meknes 2024, lanjutnya, Kemenperin dan KBRI Rabat mempertemukan dan memperkenalkan produk-produk alat mesin pertanian Indonesia kepada para pelaku bisnis di Maroko, terutama yang bergerak dalam bidang agribisnis, dengan tujuan agar dapat terjalin kerja sama antara kedua negara.

 

Sopar mengatakan forum bisnis tersebut menghadirkan Confederation Generale Des Entreprises Du Maroc (CGEM) yakni asosiasi yang menaungi para pelaku bisnis di Maroko dan Pusat Pengembangan Perdagangan Islam (ICDT).

 

Baca juga: Digelar Sukses, KBRI Canberra Gandeng APPMI Promosi Batik Indonesia

 

Organisasi tersebut mempunyai  misi mempromosikan perdagangan dan investasi di negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang berkedudukan di Casablanca.

 

Selain itu, lanjutnya, terdapat asosiasi pelaku ekspor dan impor Maroko, serta pelaku-pelaku bisnis terkemuka di negara itu. Sedangkan, dari pihak Indonesia, hadir sebagai pembicara adalah Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Alat dan Mesin Pertanian Indonesia (Alsintani), perwakilan dari PT Golden Agin Nusa, dan perwakilan PT Indo Baja Primamurni.

 

Industri alat dan mesin pertanian, jelas Sopar, merupakan salah satu sektor  berperan penting dalam mendukung penguatan implementasi strategi pertanian nasional. 

 

Baca juga: Ikut Pameran Wisata Bolsa de Turismo de Lisboa 2024, KBRI Lisabon Promosikan Indonesia

 

”Industri alat dan mesin pertanian juga mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap PDB nasional sebesar 10%,” ungkapnya.

 

Mitra penting Maroko

Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko, Hasrul Azwar, menyatakan, Maroko memiliki potensi kerja sama dengan Indonesia dalam bidang alat mesin pertanian. Sebab, Maroko menjadikan aktivitas agrikultur sebagai kontributor utama dalam pertumbuhan ekonominya.

 

”Melalui forum ini diharapkan dapat terjalin kemitraan antara pelaku bisnis Indonesia dengan Maroko, terutama dalam bidang alat mesin pertanian, sebagai bagian dari partisipasi Indonesia pada SIAM Meknes 2024, yang merupakan pameran pertanian terbesar di Afrika,” paparnya.

 

Sementara itu, Driss Benomar selaku President of Economic Intelligence Commission CGEM memandang Indonesia sebagai sahabat dekat, mengingat kedua negara mayoritas penduduknya beragama Islam, serta menjadikan sektor pertanian sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.

 

“Forum bisnis ini menjadikan ikatan kerja sama kedua negara menjadi lebih erat, dan CGEM siap bekerjasama dengan Indonesia melalui KBRI di Rabat, untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi,” tuturnya.

 

Secara umum, ia melihat tidak ada hambatan perdagangan Maroko dengan Indonesia. “Jadi, itu menjadi sebuah kesempatan besar dalam menjalin kolaborasi kedua negara yang akan terus meningkat di masa mendatang,” imbuhnya.

 

CGEM pun menyatakan terkesan dengan paparan yang disampaikan oleh perusahaan alat mesin pertanian Indonesia. Sejumlah produk yang diperkenalkan sesuai dengan kultur pertanian Maroko, seperti electric sprayer, drone, smart irrigation system, serta alat pra-panen dan pasca-panen. 

 

Produk-produk tersebut akan diinformasikan kepada para anggota CGEM untuk seterusnya diharapkan terdapat jalinan kerja sama yang berkelanjutan.

 

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan dari ICDT yang memandang Indonesia bisa menjadi mitra penting bagi Maroko karena dapat saling mengisi dalam upaya peningkatan kerja sama industri, khususnya terkait investasi dan perluasan akses pasar.Apalagi, kedua negara merupakan sama-sama negara yang mayoritas penduduknya muslim.

 

OKI yang beranggotakan 57 negara, akan memandang Indonesia sebagai salah satu negara yang potensial dalam menjalin kerjasama di sektor industri. 

 

Sebab itu, ICDT akan terus menguatkan komunikasi, agar kerjasama industri intra OKI terus meningkat dengan Indonesia sebagai salah satu penggerak utamanya. (SG-1)