Ekonomi

PLN dan Antam Harus Sinergi Penuhi Kebutuhan Listrik Smelter di Halmahera Timur

Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Hermanto menilai proyek smelter yang semestinya sudah bisa berproduksi itu kini mengalami kemandekan proyek akibat kurangnya suplai listrik. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
21 April 2024
Smelter Feronikel Antam mengalami kemadekan akibat kurang suplai listrik di Halmahera Timur. (Ist/MNC Media)

TUJUAN pemerintah membentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah bertujuan mencari keuntungan untuk kepentingan negara. 
Termasuk, BUMN PT Antam yang bergerak di bidang pertambangan dalam mengelola proyek smelter feronikel di Halmahera Timur.

 

Namun demikian, Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Hermanto menilai proyek smelter yang semestinya sudah bisa berproduksi itu kini mengalami kemandekan proyek akibat kurangnya suplai listrik. 

 

Oleh karena itu, tegasnya, sinergi antar-BUMN harus satu visi dan memiliki rasa kepemilikan bersama (sense of belonging) yang tinggi. 

 

Baca juga: Tambah Daya Daya Listrik PLN Hingga 5.500 VA Hanya Rp202.403, Syaratnya Beli Produk UKM

 

Ketika ada satu BUMN yang dihadapkan pada persoalan tertentu harus ada satu BUMN yang bisa membantu dan harusnya bersinergi. 

 

"Salah satu yang paling memungkinkan adalah bekerja sama sama dengan PLN. Karena PLN menjadi penyedia listrik di Indonesia yang sudah siap dengan segala sesuatunya," Bambang usai pertemuan Komisi VII DPR RI dengan PT Antam dalam rangka Kunjungan Kerja Reses, di Manado, Sulut, baru-baru ini.

 

"Bila ini terjadi kerja sama dengan PLN ya mudah-mudahan masalah (kurangnya suplai listrik) ini bisa segera teratasi,” ujar Bambang.

 

Sehingga, dengan adanya pertemuan ini, politikus Fraksi Partai Golkar itu berharap mendapatkan solusi dari persoalan yang dialami PT Antam, yaitu mendorong PLN untuk bisa membantu agar smelter feronikel di Halmahera timur bisa berproduksi. 

 

"Mendengar apa yang disampaikan oleh Antam bahwa karena suatu hal yang tidak bisa terpenuhi yang akhirnya sampai hari ini mangkrak semua,” terangnya sebagaiaman dilansir situs DPR RI.

 

Baca juga: IIMS Resmi Dibuka, PLN Terus Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

 

Saat ini Smelter Belum Berproduksi

 

Ia pun menyoroti ketika ada industri yang akan membangun smelter apapun kondisinya, maka ketersediaan listrik (power supply) semestinya menjadi tahapan awal. 

 

Namun, yang sekarang terjadi, semua infrastruktur sudah terbangun tapi sumber energi listriknya belum, sehingga akhirnya saat ini smelter belum bisa diproduksi. 

 

Baca juga: Peneliti BRIN Ubah Limbah Tahu Jadi Biogas dan Sumber Penerangan Listrik

 
"Harusnya power supply menjadi bahan dasar hal yang sangat vital karena tidak akan mungkin bisa bekerja tanpa ada power," kata Bambang. 

 

"Apalagi kita mau berproduksi yang notabene smelter itu sangat membutuhkan energi yang cukup besar yaitu enargi listrik. Kenapa (persoalan sumber listrik) itu tidak dilakukan terlebih dahulu, kenapa baru munculnya sekarang,” pungkas Bambang. (SG-2)