Ekonomi

Pemkot Yogya Beri Pendampingan Digital untuk Perkuat Branding IKM

Setelah lolos tahap kurasi, peserta akan mengikuti pelatihan selama empat hari pada bulan Juli 2024, dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama empat bulan dari Juli hingga November 2024.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
29 Juni 2024
Pemkot Yogyakarta terus mendorong perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam meningkatkan kinerja dan branding produk mereka. (Ist/Pemkot Yogya)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Yogyakarta terus mendorong perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam meningkatkan kinerja dan branding produk mereka.


Untuk merealisasikannya, Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperinkop UKM) Kota Yogyakrata menggandeng Pusat Desain Industri Nasional (PDIN).

 

Sebagai upaya konkret, pemerintah melalui  PDIN membuka pendaftaran pelatihan dan pendampingan promosi media digital bagi IKM di Kota Yogyakarta. 

 

Baca juga: Kemenperin Dorong IKM Batik Rebut Pasar Seragam Haji Nasional

 

Program ini berlangsung dari tanggal 21 Juni hingga 30 Juni 2024 dan dapat diakses melalui laman (https://bit.lu/PendampingPromosiPDIN).

 

Kepala Disperinkop UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto, menekankan pentingnya program ini dalam meningkatkan daya saing dan branding produk IKM Yogyakarta. 

 

“Kegiatan ini merupakan upaya kita dalam membantu para IKM yang memiliki produk, namun secara branding belum maksimal,” ujarnya saat dikutip situs Pemkot Yogyakarta, Jumat (28/6).

 

Saat ini, terdapat sekitar 7.500 IKM di Kota Yogyakarta, dengan 4.000 di antaranya bergerak di bidang pangan, dan 3.500 lainnya di sektor kerajinan, craft, dan lain sebagainya. 

 

Baca  juga: Kemenperin: Program IFI Dorong IKM Pangan Lebih Untung dan Berkelanjutan

 

Program ini dirancang untuk mengkurasi IKM berorientasi ekspor, dengan pendampingan dari Infia Corporation, perusahaan yang berpengalaman dalam media digital.

 

Tri Karyadi menambahkan bahwa antusiasme IKM untuk mengikuti pelatihan ini sangat besar. Namun, kuota dibatasi hanya untuk 20 IKM guna memastikan kualitas pendampingan. 

 

"Kami akan fokuskan pendampingan dan akan dipantau hingga IKM on boarding ekspor,” jelasnya.

 

Pelatihan dan pendampingan ini didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik Kementerian Perindustrian Tahun 2024. 

 

Setelah lolos tahap kurasi, peserta akan mengikuti pelatihan selama empat hari pada bulan Juli 2024, dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama empat bulan dari Juli hingga November 2024.

 

Materi pelatihan meliputi pemahaman promosi media digital, branding, bedah produk IKM, produksi konten digital, dan distribusi konten digital. 

 

Tri Karyadi berharap, para IKM yang lolos tidak hanya berhenti di sini, namun terus mengembangkan kualitas branding produk mereka untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional.

 

“Kami berharap para IKM ini terus mencari informasi dari banyak kompetitor. Agar dapat bertanding dan bisa membawa mereka meningkatkan daya saing," jelasnya. 

 

"Masih banyak elemen dan institusi yang mensupport mereka salah satunya Bank Indonesia (BI),” ucapnya. 

 

“Kota Yogyakarta, para IKM yang sudah premium d-support oleh BI dan kini berkembang dengan luar biasa,” imbuhnya. (SG-2)