MENTERI Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan kembali mengingatkan pentingnya rasa nasionalisme di kalangan generasi muda, terutama pelajar dan mahasiswa, melalui gerakan bangga menggunakan produk dalam negeri.
Dalam acara sosialisasi bertajuk "Kecintaan Produk Dalam Negeri" di SMA Negeri 3 Surabaya, Jawa Timur, Jumat (20/9), Mendag mengajak para pelajar untuk berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Mendag menekankan bahwa semakin banyak generasi muda yang membeli dan menggunakan produk lokal, semakin besar dampaknya pada perekonomian nasional.
Baca juga: Komisi VI DPR akan Panggil Mendag Terkait Kebijakan Kontroversial Ekspor Pasir Laut
“Kalian adalah bagian dari bonus demografi yang akan menopang masa depan Indonesia,” jelasnya.
“Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, generasi muda harus berani mengambil keputusan untuk cinta dan menggunakan produk dalam negeri,” ujar Zulkifli Hasan di hadapan para siswa.
Langkah Nyata Kementerian Perdagangan
Dalam acara tersebut, Mendag Zulkifli juga memaparkan berbagai upaya yang telah dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mendukung pelaku UMKM.
Upaya yang dilakukan di antaranya adalah penyelenggaraan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas UMKM, serta memfasilitasi pertemuan bisnis antara pelaku UMKM dengan calon pembeli potensial.
Baca juga: Mendag RI dan Tony Blair Bahas Kemitraan Strategis untuk Perkuat Ekonomi Global
"Langkah-langkah strategis ini akan semakin kuat jika masyarakat, terutama generasi muda, mendukung dengan memilih produk lokal,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN), Iqbal Shoffan Shofwan, dan Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (P3DN), Krisna Ariza.
Kedua pejabat ini ikut mendampingi Mendag dalam mendorong semangat para pelajar untuk turut serta membangun ekonomi bangsa.
Generasi Muda sebagai Kunci Indonesia Emas 2045
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli mengingatkan bahwa pada tahun 2045, Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju dengan dukungan bonus demografi—di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai 70 persen dari total populasi.
Untuk memanfaatkan potensi ini, generasi muda diharapkan berani mengambil tindakan, bekerja keras, dan siap bersaing di tingkat global.
"Fasilitas pendidikan yang baik dan berbagai kemudahan bukanlah jaminan kesuksesan. Semua kembali pada keberanian kalian untuk maju dan mengambil risiko," tegasnya.
Mendag Zulkifli juga memberikan motivasi kepada pelajar untuk siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
"Keberanian kalian untuk melangkah dan meraih cita-cita akan menjadi wajah Indonesia di masa depan,” ujar Mendag.
Menginspirasi Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surabaya
Selain di SMA Negeri 3 Surabaya, Mendag juga memberikan pidato kunci di hadapan sekitar 2.000 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Dalam pidatonya, Mendag menegaskan bahwa para mahasiswa ini merupakan bagian penting dari bonus demografi Indonesia, yang berpotensi besar untuk menggerakkan roda perekonomian menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Bertolak ke Singapura, Mendag Zulkifli Fokus Dorong Pertumbuhan Sektor Kakao Indonesia
"Secara statistik, hanya delapan persen lulusan SMA yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Keberanian kalian untuk melanjutkan pendidikan dan berani bermimpi besar adalah aset penting bagi Indonesia,” jelas Zulkifli.
Ia juga mengajak para mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan global yang semakin dinamis.
"Berani aktif, mengambil tindakan, dan menciptakan inovasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan masa depan," pungkasnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sukadiono, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas pesan inspiratif yang disampaikan Zulkifli.
Ia berharap para mahasiswa dapat mengambil pelajaran penting dari pidato tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi bagian dari perubahan positif untuk masa depan Indonesia. (SG-2)