Ekonomi

Menampung 250 Ribu Pekerja, Presiden Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang

Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, tetapi juga akan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
28 Juli 2024
Presiden Joko Widodo meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah,  Jumat (26/7). (Dok. BPMI Setpres)

PENGEMBANGAN infrastruktur industri di Indonesia, khususnya di tengah persaingan global yang semakin ketat sangat penting. Para investor melihat Indonesia memiliki banyak peluang, karena itu  pemerintah harus mengambil dan melaksanakan keputusan dengan cepat agar peluang tersebut tidak hilang.

 

Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo saat meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (26/7).

 

"Kita ingat di tahun 2019 geopolitik antarkekuatan besar memanas karena perang dagang antara Amerika dan China. Kemudian ini belum selesai, masuk lagi ke babak yang ke-2 tahun 2020 ada covid. Tetapi disitulah saya melihat kesulitan-kesulitan, tantangan-tantangan ada kesempatan besar yang bisa kita raih asal kita mau kerja keras,” katanya, seperti dirilis Sekretariat Negara.

 

Baca juga: Cocotech 2024: Presiden Soroti Potensi Besar Ekonomi Hijau Indonesia dari Kelapa

 

Menurut Presiden, para investor melihat Indonesia memiliki banyak peluang, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang baik, nilai inflasi rendah, serta stabilitas ekonomi dan politik yang baik. Oleh karena itu, pemerintah harus mengambil dan melaksanakan keputusan dengan cepat agar peluang tersebut tidak hilang.

 

"Dan kita patut bersyukur saat ini world competitiveness index kita melompat berada di angka ranking 27 karena banyak hal yakni  indikatornya performa ekonomi tadi disebutkan, efisiensi pemerintah juga dilihat, kemudian efisiensi para pebisnis, perusahaan yang ada di Indonesia juga dilihat dan juga kesiapan infrastruktur-infrastruktur yang ada. Inilah kekuatan kita," imbuh Jokowi, seperti dirilis Sekretariat Negara.

 

Lebih lanjut, Kepala Negara menekankan, pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal, tetapi juga meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global. Presiden pun menginstruksikan jajarannya untuk terus bergerak aktif dalam pemasaran kawasan.

 

Baca juga: Seusai Terima Penghargaan dari Presiden MBZ, Jokowi Salat di Masjid Atas Namanya Sendiri

 

"Ini baru awal-awal sehingga saya menyampaikan pesan kepada Pak Menko Marves, kepada Menteri Investasi, dan semua para menteri yang terkait dengan kawasan industri ini baik juga direksi Kawasan Industri Batang ini agar aktif terus memasarkan kawasan ini," imbuh Jokowi.

 

Berdasarkan data, Presiden menyebut bahwa Kawasan Industri Terpadu Batang akan menampung lebih dari 250 ribu pekerja dan telah mendatangkan investasi sebesar Rp14 triliun. Presiden pun optimistis bahwa keberadaan kawasan industri ini akan menjadi daya tarik utama bagi investor asing dengan sejumlah perusahaan seperti KCC Glass dan Wavin yang sudah bersiap memulai operasionalnya.

 

Presiden menyebut bahwa saat ini terdapat sejumlah industri yang sudah mulai dan akan beroperasional di KIT Batang, di antaranya adalah industri sepatu, industri kaca, hingga industri pipa plastik. Selain itu, terdapat 18 perusahaan lain yang masih dalam proses pembangunan.

 

Baca juga: Presiden Resmikan Bendungan Sepaku Semoi Berkapasitas 16 juta Meter Kubik di IKN

 

"Kita harapkan nanti di Agustus juga akan ada pembangunan industri anoda, September akan ada pembangunan industri katoda di sini sehingga ini akan menjadi sebuah kawasan industri yang betul-betul efisien dilirik oleh para investor dan bisa membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi rakyat kita," tutur mantan Walikota Solo ini.

 

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Wamen Investasi Yuliot Tanjung, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj. Bupati Batang Lani Dwi Rejeki. (SG-1)