Ekonomi

KKP-Vietnam: Sukses Budi Daya Lobster, Kini Perluas Kerja Sama dengan Tuna, Rumput Laut

Sistem budi daya lobster di Jembrana dilaksanakan dengan mengadopsi teknik yang di terapkan di Vietnam berupa penggunaaan kerangkeng dan pemeliharaan pada kedalaman 15 hingga 20 meter. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
09 Agustus 2024
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Phung Duc Tien, di Bali, Senin (5/8). (Dok. KKP)
 

SETELAH sukses melakukan kerja sama di bidang budi daya lobster dengan Vietnam, kini  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan perluas ke budi daya tuna dan rumput laut.

 

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, kerja sama budi daya perikanan lobster dengan Vietnam telah diimplementasikan di Jembrana, Bali. Hingga saat ini masih berlangsung pada tahap pemeliharaan selama tiga bulan.

 

Sistem budi daya lobster di Jembrana dilaksanakan dengan mengadopsi teknik yang di terapkan di Vietnam berupa penggunaaan kerangkeng dan pemeliharaan pada kedalaman 15 hingga 20 meter.  Serta tata cara perlakuan penanganan benih bening lobster, penyegaran kembali, seleksi dan kontrol kualitas benih bening lobster dari nelayan di Instalasi Karantina Ikan sebelum ditransportasikan lagi pada unit budidaya.

 

Baca juga: KKP: Mekanisme Pembagian Kuota benih bening lobster ke Nelayan Disederhanakan

 

“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Viet Nam atas kerjasama pengembangan perikanan di Indonesia, khsusnya komoditas lobster,” kata Menteri Trenggono saat bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Phung Duc Tien, di Bali,  beberapa waktiu lalu, seperti dikutip rilis KKP, Kamis (8/8). 

 

Lebih lanjut, Menteri Trenggono menjelaskan, beberapa kemajuan telah dilaksanakan bersama, di antaranya transfer teknologi manajemen budi daya lobster melalui pengembangan standar prosedur operasional pemeliharaan lobster yang diterapkan di Vietnam dan diadopsi di Indonesia.

 

“Berbagai hal tersebut, diharapkan dapat mengurangi nilai risiko kematian dan meningkatkan kelangsungan hidup lobster yang dibudidayakan,” ujarnya.

 

Baca juga: Penuhi Pasar Global, KKP Tingkatkan Daya Saing Produk Tuna Dalam Negeri

 

Dengan kerja sama yang terbilang sukses dilaksanakan itu, Menteri Trenggono mengajak Vietnam agar mengembangkan  kerja samanya dalam komoditas budidaya tuna dan rumput laut.

 

“Saya mengundang investor Vietnam untuk investasi tuna dan rumput laut di Indonesia,” ungkapnya.

 

Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Phung Duc Tien menyatakan siap untuk mengimplementasiikannya dengan penandatangan perjanjian kerjasama.

 

Baca juga: Pacu Hilirisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan Perbanyak Modeling Rumput Laut

 

Menurutnya,  Indonesia memiliki potensi besar dalam produk budi daya perikanan tuna dan rumput laut.

 

“Kami akan siapkan draft kerja sama untuk pengembangan budid aya tuna dan rumput laut,” pungkasnya.

 

PT Idovin Aquaqulture International, salah satu perusahaan yang berinvestasi dalam budi daya perikanan di Indonesia mengaku sangat terbantu dengan adanya kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dalam pengembangan budi daya perikanan lobster. 

 

Adinda Cresheilla, Juru Bicara PT  Idovin Aquaculture International menuturkan, pihaknya sudah menginvestasikan sebesar USD 4 Juta atau dalam rentan lima tahun ke depan sekitar USD 20 Juta dalam budidaya lobster di Keramba Jaring Apung (KJA) Jembrana, Bali.

 

“Kerjasama dengan Vietnam kami mempelajari etos kerja, disiplin para nelayan hingga teknologi dan ilmu pengetahuan. Kami optimisi dengan bekal pembelajaran itu mampu menghasilkan lobster yang berkualitas,” ungkapnya.

 

Terobosan sangat baik

Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad), Yudi Nurul Ihsan mengatakan, kebijakan Menteri Trenggono dalam budi daya perikanan merupakan terobosan sangat baik.

 

Sektor budidaya memerlukan terobosan-terobosan karena akan menjadi masa depan perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan, pertumbuhan ekonomi, maupun sebagai solusi menjaga keberlanjutan ekosistem laut.

 

“Kita bisa belajar dari Vietnam, bagaimana keberhasilan negara itu membudidayakan lobster, mulai dari keseriusannya. Kemudian juga penanganan budi dayanya, apa kerja pegawainya, bagaiamana menentukan sumber makanannya dan sebagainya,” jelasnya.

 

Sebelumnya Menteri Trenggono telah menandatangani kerja sama perikanan dengan pemerintah Vietenam. Ia menargetkan Indonesia menjadi juara perikanan budidaya di masa depan, khususnya untuk komoditas unggulan seperti lobster dan rumput laut. (SG-1)