Ekonomi

Kinerja Gemilang, Aset BSI Tumbuh 48% dalam Tiga Tahun

Pada kuartal II tahun 2024, BSI berhasil mencapai total aset sebesar Rp360,85 triliun, menjadikannya salah satu bank syariah terdepan di Indonesia dan menempati posisi ke-6 secara nasional.

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
30 September 2024
Pada kuartal II tahun 2024, BSI berhasil mencapai total aset sebesar Rp360,85 triliun, menjadikannya salah satu bank syariah terdepan di Indonesia. (Ist/BSI)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan kinerja yang luar biasa dengan mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 48% dalam kurun waktu tiga tahun, dari 2020 hingga Desember 2023. 

 

Pada kuartal II tahun 2024, BSI berhasil mencapai total aset sebesar Rp360,85 triliun, menjadikannya salah satu bank syariah terdepan di Indonesia dan menempati posisi ke-6 secara nasional.

 

Pertumbuhan ini tidak lepas dari upaya BSI dalam menjaga performa keuangan yang solid dan berkelanjutan. 

 

Baca juga: Dorong UMKM ‘Go Global’, BSI Kirim Lima UMKM Binaan ke Festival di Arab Saudi

 

Bank berhasil mengoptimalkan dana murah, meningkatkan efisiensi biaya, dan terus menumbuhkan fee-based income melalui berbagai e-channel. 

 

Dukungan nasabah terhadap BSI juga semakin meningkat, tercermin dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai 11,86% selama tiga tahun terakhir.

 

Pada Juni 2024, total DPK yang dikelola BSI mencapai Rp296,70 triliun, tumbuh 17,50% dibandingkan tahun sebelumnya. 

 

Sementara itu, tabungan BSI juga meningkat 16,09% menjadi Rp128,78 triliun, dengan porsi terbesar berasal dari tabungan Wadiah yang mencapai Rp49,96 triliun.

 

Wadiah ini tidak memberikan bagi hasil, sehingga mampu menjaga cost of fund di level yang efisien.

 

Pertumbuhan Jumlah Nasabah dan Likuiditas

 

BSI juga mencatat peningkatan jumlah nasabah yang signifikan, mencapai 20,46 juta per Juni 2024. 

 

Peningkatan jumlah nasabah ini ikut mendorong pertumbuhan likuiditas, yang berperan penting dalam menjaga kinerja pembiayaan BSI di atas rata-rata industri perbankan nasional. 

 

Baca juga: BSI Siap Jadi Mitra Strategis untuk 400 Travel Umrah dan Haji

 

Pada pertengahan 2024, total pembiayaan yang disalurkan BSI mencapai Rp257,39 triliun, tumbuh 15,99% year-on-year dengan kualitas pembiayaan yang terus membaik, terlihat dari penurunan Non-Performing Financing (NPF) menjadi 1,99%.

 

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa keberhasilan BSI dalam mencatatkan pertumbuhan aset yang signifikan menunjukkan bahwa bank syariah ini mampu bersaing di tengah industri yang semakin kompetitif. 

 

"Size does matter di industri perbankan. Modal dan aset besar memperkuat kapasitas intermediasi kita," ujar Hery. 

 

BSI berkomitmen untuk terus memberikan manfaat yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui kinerja yang sehat dan solid. 

 

Bank ini berhasil menjaga indikator utama seperti DPK, laba bersih, dan rasio CASA dengan pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan.

 

Strategi Bisnis Fokus pada Segmen Ritel dan UMKM

 

Kesuksesan BSI tidak terlepas dari strategi bisnis yang berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan di segmen ritel, konsumer, dan UMKM. 

 

Saat ini, komposisi dana murah BSI mencapai 62,05%, sementara 71,73% dari pembiayaan dialokasikan untuk segmen ritel dan konsumer, termasuk UMKM.

 

Meskipun menghadapi tantangan makroekonomi, seperti kenaikan suku bunga acuan BI menjadi 6,25%, BSI tetap mampu menjaga likuiditas dan kinerja yang solid. 

 

Baca juga: Dukung Pendidikan, BSI Salurkan Beasiswa Rp 10 Miliar untuk Mahasiswa Jatim

 

Hal ini menjadi bukti bahwa BSI terus bertumbuh dan berkembang dengan kualitas yang terjaga, menjadikannya salah satu pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

 

Dengan kinerja yang solid, BSI semakin mengokohkan posisinya sebagai pemain utama di industri perbankan syariah dan terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi para nasabah serta mendorong perkembangan ekonomi nasional. (SG-2)