PASAR Pahing di Kota Kediri, Jawa Timur, tak hanya menjadi tempat bertransaksi jual beli biasa, tapi berubah menjadi pusat kegembiraan dan kegiatan menarik saat Festival Pasar Rakyat (FPR) 2024 memasuki hari keduanya pada Minggu, 6 Oktober.
Hiruk-pikuk pengunjung semakin memadati pasar tradisional ini, iterlibat dalam serangkaian acara yang memadukan semangat inklusi keuangan syariah dengan hiburan rakyat.
Dukungan penuh datang dari Adira Finance melalui Unit Usaha Syariah bersama Danamon Syariah dan Zurich Syariah, yang menjadi mitra penting dalam penyelenggaraan FPR ini.
Baca juga: Festival Pasar Rakyat 2024: Langkah Nyata Dukung Keberlanjutan Pasar Pahing, Kota Kediri
Tak hanya memberdayakan pedagang pasar, FPR 2024 juga meningkatkan partisipasi aktif pengunjung, menjadikan Pasar Pahing sebagai pusat perhatian warga sekitar.
Edukasi dan Hiburan yang Berpadu
Salah satu yang mencuri perhatian adalah ‘Pameran Inklusi Keuangan Syariah’. Di sini, pengunjung bisa memperoleh informasi penting mengenai produk dan layanan keuangan syariah.
Tak hanya itu, berbagai penawaran menarik turut dihadirkan, mulai dari potongan tenor, angsuran, cashback hingga jutaan rupiah.
Sejalan dengan komitmen Adira Finance untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara, FPR 2024 menghadirkan kegiatan uji emisi dan ‘test ride’ motor ramah lingkungan.
Baca juga: Festival Pasar Rakyat Hadir di Pasar Pahing, Kediri
Tidak hanya itu, untuk memastikan kesehatan para pedagang maupun pengunjung pasar, FPR 2024 menghadirkan layanan kesehatan gratis, bagi 200 peserta—mulai dari pemeriksaan tensi darah hingga kadar kolesterol.
Lomba dan Kreativitas, dari Daur Ulang Hingga Rasa Lokal
Di tengah kesibukan kegiatan pameran dan edukasi, suasana semakin hidup dengan berbagai lomba kreatif yang diselenggarakan di pasar.
Ada ‘Lomba Fashion Show Anak Pasar’ dengan tema daur ulang yang memberi ruang bagi generasi muda untuk menampilkan kreativitas dalam berbusana.
Tak kalah menarik, Lomba Masak bertema “Kreasi Rasa Lokal” juga mencuri perhatian pengunjung pasar, tentunya dengan hadiah jutaan rupiah.
Kegiatan fisik pun tak luput dari agenda. Gerakan zumba bersama yang melibatkan pedagang dan pengunjung, disertai kegiatan bersih-bersih pasar, menambah semarak acara sekaligus menjadi bentuk kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
Libatkan Generasi Muda dan Lestarikan Budaya
FPR 2024 tidak melupakan peran generasi muda. Program ‘Generasi Anak Sayang Pasar’ berhasil menarik anak-anak sekolah dasar untuk mengenal pasar tradisional melalui kegiatan edukatif seperti dongeng dan mewarnai.
Kegiatan ini tak hanya memperkenalkan anak-anak pada dinamika pasar, tetapi juga memberikan pengalaman yang mendidik dengan cara yang menyenangkan.
Musik dan pertunjukan seni budaya juga menjadi magnet besar bagi pengunjung. Berbagai kelompok seni dan komunitas lokal menampilkan bakat mereka, menghadirkan hiburan sekaligus melestarikan kekayaan budaya Kediri.
Menghidupkan Pasar dengan Kolaborasi
Menurut Djauhari Luthfi, Direktur PD Pasar Joyoboyo, kolaborasi dengan pihak swasta dan pemerintah daerah melalui FPR 2024 semakin memperkuat posisi Pasar Pahing sebagai pusat ekonomi lokal.
“Ke depan, Pasar Pahing diharapkan menjadi ikon wisata belanja di Kediri,” ungkap Djauhari.
Bagi para pedagang, acara ini menghadirkan manfaat yang lebih dari sekedar keramaian pasar. Siti Komariyah, seorang pedagang di Pasar Pahing, mengungkapkan betapa pelatihan yang ia terima tentang pengelolaan keuangan dan teknologi digital telah membantu meningkatkan daya saingnya.
Baca juga: Pasar Pahing: Jejak Sejarah yang Terus Berdenyut di Tengah Kota Kediri
“FPR memberikan manfaat nyata bagi kami para pedagang. Saya merasa lebih siap menghadapi persaingan,” ujarnya.
Dengan segala kegiatan yang penuh manfaat, Festival Pasar Rakyat 2024 tak hanya menghidupkan kembali semangat pasar tradisional, tetapi juga membangun sinergi antara semua pihak yang terlibat.
Semangat kebersamaan dan kemeriahan yang tercipta di Pasar Pahing adalah bukti bahwa pasar rakyat tetap menjadi nadi kehidupan ekonomi lokal, sekaligus tempat berkumpulnya berbagai budaya dan kreativitas.(SG-2)
