MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mendorong usaha kecil menengah (UKM) furnitur untuk memperluas ekspor ke pasar global melalui program UKM BISA (Berani Inovasi Siap Adaptasi).
Program ini bertujuan meningkatkan daya saing UKM Indonesia di pasar internasional dan berfokus pada inovasi serta adaptasi produk terhadap permintaan global.
Dalam kunjungan kerja ke PT Mulya Abadi Indocarpentry (MA Carpentry) di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, Kamis (31/10), Mendag bersama Plt Sekjen Kemendag, Isy Karim, menjelaskan bahwa UKM BISA Ekspor menjadi bagian dari upaya pemerintah mendorong ekspor furnitur yang berkelanjutan dan kompetitif.
Baca juga: Produk Furnitur RI Tampil di S/ALON Budapest 2024, Raih Potensi Transaksi Rp1,16 Miliar
"Kemendag terus memperluas akses produk UKM ke pasar global melalui pameran internasional, misi dagang, dan perjanjian dagang dengan negara mitra," ungkap Mendag Budi.
Indonesia saat ini berada di peringkat ke-21 dunia sebagai eksportir furnitur dengan pertumbuhan ekspor mencapai 15,93 persen dalam lima tahun terakhir.
Produk furnitur dari PT MA Carpentry, misalnya, sudah melayani pelanggan internasional dari Prancis, Taiwan, Jepang, Singapura, Denmark, Finlandia, dan Amerika Serikat.
Baca juga: Ditjen IKMA: IKM Furnitur Semakin Berdaya Saing Global, Ekspor Tembus Miliaran Dolar
Mendag Budi berharap UKM furnitur di Indonesia mampu mempertahankan standar internasional dengan sertifikasi seperti Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dan Forest Stewardship Council (FSC) yang diperlukan untuk ekspor.
Furnitur berbahan rotan mendapat perhatian khusus dari Kemendag, yang akan memberikan pendampingan pada pelaku usaha melalui desain dan purwarupa agar produk rotan Indonesia semakin diterima di pasar internasional.
Mendag Budi menyatakan pentingnya peran lebih dari 40 perwakilan dagang Indonesia di luar negeri untuk mendukung pemasaran produk UKM.
Baca juga: Furnitur Indonesia Raih Potensi Transaksi Rp35 Miliar di Pameran Internasional Korsel
Kunjungan ini dihadiri sejumlah pejabat daerah, termasuk Sekda Sukoharjo Widodo dan perwakilan dari Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI).
Dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha, Kemendag optimistis furnitur Indonesia akan semakin bersaing dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja serta penggunaan bahan kayu yang berkelanjutan. (SG-2)